Pantai Batu Bolong

Pantai Batu Bolong ini memiliki batu besar dengan sebuah bolongan di dalamnya. Letaknya dekat kuil Hindu yang berada di atas puncak yang jika memandang ke bawah akan terlihat selat Lombok sampai gunung Agung yang penuh keagungan di Bali.

Setelah berjemur, bersantai dan bersenang-senang di pantai indah ini, menunggu sampai sore hari untuk melihat matahari terbenam yang luar biasa.


DI sudut tikungan jalan menurun menuju Senggigi, Lombok, di situlah Pura Batu flolong berada. Sebuah pura yang berdiri di atas batu karang yang bolong (berlubang) serta tetap kokoh, tegar dan agung di bibir pantai Senggigi ini, menyhnpan aura religius yang kuat dengan keindahan pantainya. Buih-buih ombak yang ramah seolah senantiasa meranku1 dengan damai areal pura dan pantainya.

Awal memasuki kawasan pura yang piodalan-nya jatuh pada Purnamaning Kasa ini, umat Hindu atau pamedek yang hendak tangkil (melakukan persembahyangan) bisa masuk melalul Candi Bentar bertekstur pasir. Di kiri-kanan gerbang utama ini ada pintu kecil (betelan) berterali besi sebagai side entrance atau pintu sampingnya.
Di sebelah kiri areal (dekat jalan raya), terdapat bukit yang di atasnya berdiri Pura Pucaksari Melanting dengan beberapa pelinggih dan bangunan pelengkap, seperti Palinggih Pasimpangan Gunung Agung, Pasimpangan Gunung Rinjani, Pasimpangan Ayu Mas Melanting dan Bale Pawedan. Di sekeliling, selain pantai nan elok, juga beragam pepohonan tumbuh di areal dekat pura. Seperti pohon beringin (di Jaba Sisi), bujut, celagi (asem), waru (di tepi pantai), pule, dan lain-lain.

Memasuki areal pura, orang akan menuruni tangga terlebih dulu, sebelum melewati beberapa pelinggih yang berdiri di sekitar jalan setapak menuju puncak Pura Batu Bolong. Saat pertama, di sisi kiri jalan yang dilalui, ada dua pelinggih (dalam satu penyengker). Yang lebih dekat dengan pintu masuknya, berdiri (menghadap ke selatan), palinggih Bagus Balian. Di sisi kiri dari pelinggih itu (menghadap ke barat) ada pelinggih Pengayengan Ratu Gde Mas Mecaling.

Pada sisi kirinya, berjejer Bale Pewaregan dan Bale Pakemit. Melewatinya, di sebelah kanan jalan setapak terdapat Bale Pawedan dan Bale Pengodal. Menyusul di belakang Pelinggih Pangelukatan (dasar palinggih-nya bersentuhan dengan air laut). Seberang kanannya ada Palinggih Pelawangan

sumber : www.wisatanesia.com

Comments