Skip to main content
Madurodam, Cukup Dua Jam Mengelilingi
Entrance of Madurodam
LUAS Madurodam hanya sekira 18.000 meter persegi.
Namun, taman miniatur ini memiliki koleksi ikon arsitektur Belanda yang
cukup komplet. Membuat Anda hanya membutuhkan waktu dua jam agar merasa
mengelilingi "Belanda".
Dinginnya udara di Den Haag tidak menyurutkan niat SINDO dan
wartawan lain yang tengah mengikuti kunjungan kenegaraan Wakil Presiden
Jusuf Kalla ke Belanda, beberapa waktu lalu, berwisata ke Madurodam
yang terletak di The Hague. Meski suhu udara mencapai 3 derajat
Celsius, kemasyhuran Kota Miniatur yang dibuka pada 1952 ini membuat
kami penasaran untuk mengintipnya. Beruntung cuaca pada hari itu cukup
cerah sehingga embusan angin tidak terlalu terasa menusuk kulit.
Untuk masuk ke dalam Madurodam, setiap pengunjung dewasa dikenakan
14,50 euro. Harga tiket memang bisa dikatakan cukup mahal, mengingat
kami yang terbiasa mengantongi rupiah. Kalau ditukar ke mata uang
rupiah, setidaknya masing-masing dari kami harus membayar sekitar
Rp200.000. Namun, jika Anda membawa rombongan lebih dari 20 orang, maka
harga tiket per orang bisa lebih murah, yakni 10,25 euro.
Namun, rasanya harga tersebut cukup pantas tatkala saya dan rekan-rekan
memasuki taman yang dibangun dengan skala 1:25 itu. Meski luasnya hanya
sekitar 18.000 meter persegi, Madurodam memiliki koleksi ikon
arsitektur Belanda yang cukup komplet, seperti kincir angin, Pelabuhan
Rotterdam, Bandara Internasional Schiphol, Jembatan Erasmusbrug, dan
Stadion Amsterdam Arena yang merupakan markas klub sepak bola Ajax.
Sang arsitek, yakni SJ Boume memang cukup teliti dalam merancang setiap
miniatur bangunan. Contohnya, Bandara Internasional Schiphol yang
dibuat persis menyerupai aslinya. Selain bangunan, Madurodam juga
dilengkapi dengan miniatur orang, mobil, pepohonan, dan kereta api.
Inside Madurodam, Rijksmuseum
Pagi itu cukup banyak warga Belanda yang mengajak anak-anaknya
berekreasi ke Madurodam. Para orangtua terlihat sibuk mengawasi
anak-anak mereka yang berlari ke sana kemari melihat miniatur kereta
api, pesawat, dankapal laut. Selain anak-anak, tidak sedikit pula kaum
manula yang mengunjungi tempat ini dengan tujuan bernostalgia.
Berbekal kamera pocket, mereka pun berfoto di depan miniatur Istana
Ratu Belanda. Sementara saya sendiri lebih tertarik berfoto di depan
miniatur kincir angin dan Bandara Schiphol.
Miniature planes at the miniature Schiphol airport in Madurodam
Kemeriahan
Madurodam semakin semarak dengan hadirnya burung camar yang terbang
lalu lalang melintasi langit biru. Beberapa dari burung camar itu
bahkan hinggap di miniatur kapal dan semakin menghidupkan suasana di
miniatur Pelabuhan Rotterdam.
Jika ada pertanyaan proyek
terbesar apa yang pernah dibuat di Madurodam, maka jawabannya adalah
miniatur Bandara Schiphol yang dibuka kembali pada 2003. Dengan
menggunakan landasan magnetik dan baterai isi ulang dan bantuan
komputer, pesawat terlihat berlalu lalang di taxi way buatan. Pesawat yang bergerak ini menjadi tontonan menarik sebagian pengunjung, terutama anak-anak kecil.
Selain bangunan rumah, gedung, dan katedral, terdapat pula miniatur
instalasi pengeboran minyak lepas pantai dan juga pom bensin milik
perusahaan energi terkenal asal Belanda, yakni Shell. Setelah puas
berkeliling, saya pun menuju toko suvenir yang masih terletak di dalam
kawasan Madurodam.
Di toko ini kami bisa menemukan banyak
suvenir khas Belanda. Tidak terasa, saya sudah berjalan-jalan
mengelilingi "Belanda" selama dua jam. Ya, jika Anda tidak sempat
mengelilingi Belanda, maka Madurodam bisa menjadi tempat persinggahan
singkat saat Anda berada di Negeri Kincir Angin tersebut.
sumber : http://jalanasik.com