Gunung Piz Corvatsch -- kranimex.cz
SEBAGAIMANA diketahui, Swiss mempunyai lansekap alam yang indah, baik itu saat musim dingin atau musim panas. Salah satu kota di sana yang menawarkan pesona itu adalah St Moritz, sebuah kota resor di lembah Engadine.
St Moritz pertama kali disebutkan sekitar 1137-1139, sebagai tempat suci Mauricium. Kota ini dinamai setelah kedatangan Saint Maurice, seorang Ortodoks Koptik dan santo Katolik Roma.
Meski begitu, Votive offering (objek suci di sebuah situs), pedang dan jarum dari Zaman Perunggu yang ditemukan di dasar mata air di St Moritz, mengindikasikan bahwa orang Celtic sudah menemukan St Moritz.
Seiring waktu, perlahan-lahan St Moritz mulai dikenal sebagai tujuan wisata. Resor musim dingin yang kini sangat terkenal bermula pada September 1864. Saat itu perintis hotel di St Moritz, Johannes Badrutt, membuat taruhan dengan empat tamu dari Inggris saat musim panas.
Dikatakan Johannes Badrutt, tamu tersebut harus kembali ke St Moritz di musim dingin untuk melihat keindahannya. Jika keindahan di St Moritz tidak sesuai dengan keinginan mereka, Johannes akan membayar biaya perjalanan mereka dari dan kembali ke London.
Hal yang dimulai Johannes perlahan menampakkan secercah sinar. St Moritz kemudian mengalami perkembangan pesat di akhir abad ke-19 dengan bermunculan hotel dan berbagai turnamen olahraga seperti ice-skating, windsurfing, pacuan kuda, atau golf.
Bukan itu saja, St Moritz juga mempunyai beberapa objek wisata menarik lainnnya. Pertama, Anda bisa mengunjungi Museum Segantini yang didedikasikan untuk Giovanni Segantini, seorang pelukis yang mendedikasikan lima tahun hidup terakhirnya pada seni lukis Engadine (alam, hidup, dan kematian).
Museum Segantini buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 10.00 sampai siang hari dan dilanjutkan pukul 14.00-18.00 waktu setempat. Biaya masuk untuk dewasa CHF10 (sekitar Rp98 ribu) dan anak-anak CHF3 (sekitar Rp28 ribu).
Bisa juga melihat arena kereta luncur yang perlombaannya kerap digelar pada pertengahan Desember setiap tahunnya. Ini menjadi salah satu turnamen yang menyedot perhatian banyak orang.
Atau menyaksikan pemandangan gletser yang indah. Anda bisa melihatnya mulai dari dari gletser Diavolezza yang mempunyai ketinggian 2978 kaki sampai Morteratsch yang mempunyai area gletser terbesar.
Selanjutnya ada Piz Corvatsch, sebuah gunung yang mempunyai ketinggian 3.451 meter. Di gunung ini, Anda juga bisa menemukan gua es atau meluncur di jalur ski sepanjang delapan kilometer.
Kegiatan apapun yang hendak Anda lakukan, St Moritz senantiasa menawarkan keindahan alam yang akan membuat siapa saja yang datang berkunjung berdecak kagum. (wikipedia/*/X-13)
sumber : mediaindonesia.com
St Moritz pertama kali disebutkan sekitar 1137-1139, sebagai tempat suci Mauricium. Kota ini dinamai setelah kedatangan Saint Maurice, seorang Ortodoks Koptik dan santo Katolik Roma.
Meski begitu, Votive offering (objek suci di sebuah situs), pedang dan jarum dari Zaman Perunggu yang ditemukan di dasar mata air di St Moritz, mengindikasikan bahwa orang Celtic sudah menemukan St Moritz.
Seiring waktu, perlahan-lahan St Moritz mulai dikenal sebagai tujuan wisata. Resor musim dingin yang kini sangat terkenal bermula pada September 1864. Saat itu perintis hotel di St Moritz, Johannes Badrutt, membuat taruhan dengan empat tamu dari Inggris saat musim panas.
Dikatakan Johannes Badrutt, tamu tersebut harus kembali ke St Moritz di musim dingin untuk melihat keindahannya. Jika keindahan di St Moritz tidak sesuai dengan keinginan mereka, Johannes akan membayar biaya perjalanan mereka dari dan kembali ke London.
Hal yang dimulai Johannes perlahan menampakkan secercah sinar. St Moritz kemudian mengalami perkembangan pesat di akhir abad ke-19 dengan bermunculan hotel dan berbagai turnamen olahraga seperti ice-skating, windsurfing, pacuan kuda, atau golf.
Bukan itu saja, St Moritz juga mempunyai beberapa objek wisata menarik lainnnya. Pertama, Anda bisa mengunjungi Museum Segantini yang didedikasikan untuk Giovanni Segantini, seorang pelukis yang mendedikasikan lima tahun hidup terakhirnya pada seni lukis Engadine (alam, hidup, dan kematian).
Museum Segantini buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 10.00 sampai siang hari dan dilanjutkan pukul 14.00-18.00 waktu setempat. Biaya masuk untuk dewasa CHF10 (sekitar Rp98 ribu) dan anak-anak CHF3 (sekitar Rp28 ribu).
Bisa juga melihat arena kereta luncur yang perlombaannya kerap digelar pada pertengahan Desember setiap tahunnya. Ini menjadi salah satu turnamen yang menyedot perhatian banyak orang.
Atau menyaksikan pemandangan gletser yang indah. Anda bisa melihatnya mulai dari dari gletser Diavolezza yang mempunyai ketinggian 2978 kaki sampai Morteratsch yang mempunyai area gletser terbesar.
Selanjutnya ada Piz Corvatsch, sebuah gunung yang mempunyai ketinggian 3.451 meter. Di gunung ini, Anda juga bisa menemukan gua es atau meluncur di jalur ski sepanjang delapan kilometer.
Kegiatan apapun yang hendak Anda lakukan, St Moritz senantiasa menawarkan keindahan alam yang akan membuat siapa saja yang datang berkunjung berdecak kagum. (wikipedia/*/X-13)
sumber : mediaindonesia.com
Comments