Perth, Australia; Kota Seribu Taman

Hampir seluruh kota besar di Australia punya taman indah dan bersih. Tujuan utamanya tentu untuk penghijauan dan paru-paru kota. Namun, banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sana, mulai dari berolahraga, istirahat sambil menikmati makanan di jeda aktivitas kantor dan sekolah, maupun berkumpul bersama keluarga dan teman sambil menikmati barbeque. Yang disebut terakhir itu sangat disukai orang Australia.

Salah satu taman yang banyak didatangi adalah Kings Park. Taman indah berluas sekitar 400 hektare itu berada di pinggir barat kota Perth, tidak jauh dari Central Business District (CBD) alias pusat bisnis di Australia Barat. Taman tersebut terdiri atas lapangan rumput, kebun raya, dan tumbuh-tumbuhan alam dari pegunungan Eliza. Selain sebagai tempat kunjungan wisata utama di Perth, di taman yang sangat luas ini juga bisa dijumpai State War Memorial, lapangan tenis The Royal Kings Park Tenis Club, dan reservoir (tempat penyimpanan cadangan air). Di State War Memorial tertulis semua nama para pahlawan Australia Barat yang ikut Perang Boer, PD I dan II, Perang di Korea, dan di Vietnam.

Taman yang kali pertama dibuka 10 Agustus 1895 itu tadinya dikenal sebagai Perth Park, dan diubah namanya tahun 1901 sebagai peringatan atas naik takhtanya Raja Edward VIII sebagai raja kerajaan Inggris, serta penghormatan atas kunjungan George selaku Duke of Cornwall dan Ratu Mary ke Perth. Sang putri kemudian memberi nama salah satu jalan utamanya yaitu May Drive. Sedangkan Royal King's Park Tennis Club didirikan pada 1898 dan merupakan tempat perlombaan Piala Davis. Saat ini lapangan itu terdiri atas 28 lapangan rumput (grass court) dan 3 lapangan keras (hard court)

Tepi jalan utama taman yaitu May Drive, Lovekin Drive, dan Marri Walk dikenal sebagai Honour Avenue karena di tepinya ditanami eucalypt tree (sejenis pohon akasia) dan pada masing-masing pohon terdapat plakat penghormatan kepada para pahlawan Perang dunia I dan II yang berasal dari Australia. Pada plakat tersebut tertulis nama pahlawan perang, usia saat meninggal, tempat perang, dan wakil keluarga yang menanam pohon tersebut. Secara keseluruhan, ada 1.100 pohon beserta plakatnya.

Taman yang sangat luas itu berada di daerah ketinggian, sehingga dari sana kita bisa memandang keindahan kota Perth beserta Swan River-nya. Yang jelas, setiap bulan September dan Oktober, di sana selalu diselenggarakan pameran dan pertunjukkan wildflower (bunga liar) terbesar di Australia.

Yang terasa istimewa adalah dibangunnya Bali Memorial di Kings Park. Monumen itu sebagai peringatan atas meninggalnya 16 orang Australia Barat yang jadi korban Bom Bali 12 Oktober 2002. Monumen tersebut tampak sederhana, namun sebenarnya terbentuk dari 2 aksis. Aksis pertama menunjukkan arah matahari yang terbit pada tanggal 12 Oktober, dan aksis kedua mengarah ke bendera Australia yang berkibar di kejauhan, ke Swan River, dan Darling Ranges.

Di Kings Park juga terdapat kebun Raya seluas 18 hektare, yang dikenal sebagai Western Australia Botanical Garden dengan 2.000 spesies tanaman khas Australia Barat. Kebun tersebut dirancang John Oldham, seorang arsitek lanskap pada saat itu, sebagai persiapan diadakannya British Empire and Commonwealth Games tahun 1962.

Di sana juga terdapat Lotterywest Federation Walkway yang punya jembatan tinggi dan panjang sehingga saat melintasinya kita seolah-olah berjalan di antara pepohonan sambil mendengarkan kicauan burung-burung liar berterbangan di sekitarnya. Terdapat pula beberapa kelompok taman kecil, misalnya acacia garden dengan anak tangganya yang unik karena dipasang mozaik bercorak tanaman akasia, banksia garden yang merupakan tanaman asli Australia, water garden, dan lain-lain. Ada satu bangunan menarik, yaitu DNA tower. Itu merupakan dua rangkaian anak tangga ke atas sejumlah 110 buah sebagai gambaran rantai DNA yang membawa sifat gen pada mahluk hidup.

Sebelum meninggalkan Kings Park, turis Indonesia umumnya belum puas kalau tidak berbelanja atau sekadar cuci mata di Aspects of Kings Park. Di situ kita bisa menemukan berbagai asesori, pakaian, alat rumah tangga, serta cenderamata buah karya seniman Australia. Kalau harga, jangan ditanya, pasti cukup menguras kantong. Selain karena rupiah yang lemah dibanding dolar Australia, semua barang yang dijual adalah buatan asli Australia.

Taman lain yang juga bisa dinikmati adalah Queens Park, Sterling Garden, Supreme Court Garden, Burswood Park, Central Park. Taman terakhir yang patut anda kunjungi adalah Victoria Park. Taman seluas 17 hektare di Timur Laut CBD ini juga berada di tepian Swan River, dan sebelum kedatangan bangsa Eropa, merupakan daerah semak-semak yang tidak terawat. Dari sana bisa kita lihat keindahan Kota Perth, termasuk megahnya bangunan Burswood Casino di Burswood Park. Begitu banyak taman di Perth. Maka tak keliru kalau kota itu bisa kita juluki "kota seribu taman."

sumber : perempuan.com

Comments