Berekreasi sambil berolahraga memang memberikan nuansa yang berbeda. Kalau tidak percaya cobalah anda pergi ke Gunung Mas untuk melakukan tea walk mengitari kebun teh..aduh segarnya. Kalau anda melewati jalur Puncak – Bogor tak ada salahnya mampir sejenak melepas lelah di Wisata Agro Gunung Mas.
Wisata yang murah meriah, bisa dilakukan sendiri, bersama keluarga ataupun bersama rombongan Namun tetap menghadirkan suasana yang segar, asri, nyaman sesuai dengan tag line tempat wisata ini,”Anda Akan Temukan Kesegaran udara Yang Sesungguhnya”.
Tempat wisata yang terletak di Jl.Raya Puncak – Cisarua – Bogor ini memang sangat strategis. Sehingga bagi siapapun yang ingin berkunjung ke tempat wisata ini, baik dengan kendaraan umum, dengan motor, kendaraan roda empat ataupun bis dengan mudah dapat dijangkau.
Siapa sangka minuman (teh) yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2737 sebelum masehi oleh kaisar China, yaitu daun teh yang tiba-tiba jatuh ke dalam ceret berisi air mendidih, kini menjadi salah satu minuman primadona dunia dengan salah satu produsennya adalah Indonesia. Termasuk salah satu yang terbesar adalah berasal dari hasil perkebunan teh Gunung Mas dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII. Menempati lokasi ratusan hektare, sebagian diantaranya dipotong oleh jalur puncak – Cianjur menyebabkan tempat ini menjadi salah satu alternatif tujuan wisata warga Ibukota dan sekitarnya.
Pagi itu suasana belum begitu ramai ketika kami tiba di Gunung Mas. Walaupun begitu tampak semua petugas siap dilapangan. Segera setelah kami membayar tiket masuk sebesar Rp 4,500,- , kami mencari lokasi parkir yang dekat dengan lapangan yang disewa untuk acara tea walk. Memang ada beberapa lapangan yang dapat disewa, diantaranya ada lapangan sepakbola, lapangan volli, lapangan camping utama dan beberapa lapangan kecil yang lain. Lapangan tersebut berkapasitas dari 50 orang sampai dengan ribuan orang. Setelah tiba dilapangan camping utama sejenak kami beristirahat sambil menikmati segarnya udara pegunungan.
Sesaat kemudian pemandu wisata yang telah dipesan sebelumnya datang, pertanda jalan-jalan di kebun teh akan segera dimulai. Ada beberapa lintasan dengan jarak yang berbeda bisa kita pilih, tergantung jauh dekatnya. Lintasan tersebut terbagi dalam jarak 4 km, 6 km, 8 km dan yang paling panjang adalah 10 km. Kebetulan rombongan kami memilih rute menengah sepanjang 6 km yang hanya memerlukan waktu 2 jam , sehingga masih banyak waktu tersisa karena masih ada acara-acara permainan yang merupakan rangkaian program tea walk yang dilaksanakan. Semua anggota rombongan siap, dan tea walk pun dimulai.
Memasuki kilometer pertama, kami melalui kampung penduduk yang katanya sudah turun temurun mendiami daerah tersebut. Jalanan berbatu dengan perkampungan penduduk menjadikan suasana terasa agak membosankan. Baru kemudian ketika memasuki kilometer kedua suasana berubah asri karena sudah mulai memasuki hutan tropis yang tidak begitu lebat namun cukup teduh.
Puncak keindahan sangat terasa ketika masuk kilometer tiga, dimana kita berjalan ditebing bukit dengan hamparan kebun teh yang mahaluas diatas dan dibawah tebing. Terasa indah sekali, kebetulan cuaca yang bersahabat, dengan langit terang nan biru menambah nuansa alami semakin terasa. Setelah puas berkeliling di kebun teh, sambil berfoto ria akhirnya rombongan tiba kembali di tempat semula.
Ternyata semakin siang lokasi wisata semakin tambah ramai. Ketika rombongan kami meninggalkan tenda utama pagi jam 07.00, hanya terlihat beberapa mobil, pada jam 10.00 ketika kami tiba kembali jumlah mobil yang parkir sudah ratusan. Selain tea walk, tempat ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya. Diantaranya adalah menunggang kuda mengelilingi area sekitar, tempat permainan anak-anak, dan aneka warna penjual makanan dan sayuran khas wilayah puncak. Seperti tersedia wortel segar, daun sawi, sayur lobak, ubi cilembu, jagung, alpukat, manggis dan lain-lain. Bagi para pecandu the, tersedia juga kafe yang langsung menyediakan teh segar yang masih asli.
Perangkat hiburan seperti, band lapangan, band ruangan, solo organ, karaoke ruangan juga siap menemani kita. Bagi para pengunjung ingin bermalam, tempat menginap yang sederhana dengan fasilitas yang memadai dengan berbagai jenis, diantaranya; kamar standard dengan tariff Rp 264,000,-, bungalow I dengan tariff Rp 605,000,- dan yang paling mahal adalah bungalow II dengan tariff Rp 825,000,-. Untuk urusan konsumsi pengunjung pun tidak perlu dipusingkan memikirkan makanan, cukup pesan pengelola wisata dan semuanya akan menjadi beres.
Namun begitu tampak beberapa lokasi kebun teh ini terasa gersang dan panas karena tiadanya pepohonan. Hal ini tentu bisa menjadi perhatian pihak pengelola untuk menghijaukan lokasi, selain untuk keteduhan lokasi, juga sebagai penahan air agar tidak terjadi longsor bahkan banjir di wilayah Jakarta. Kebersihan yang kurang terjaga, karena banyaknya pedagang asongan, dan juga sikap pengunjung yang membuang sampah sembarangan harus terus diawasi supaya tidak mengotori lokasi. Namun bagaimanapun kebun teh Gunung Mas tetap memberikan pesona tersendiri bagi para wisatawan karena merupakan one stop shopping tour tea plantation.
sumber : perempuan.com
Wisata yang murah meriah, bisa dilakukan sendiri, bersama keluarga ataupun bersama rombongan Namun tetap menghadirkan suasana yang segar, asri, nyaman sesuai dengan tag line tempat wisata ini,”Anda Akan Temukan Kesegaran udara Yang Sesungguhnya”.
Tempat wisata yang terletak di Jl.Raya Puncak – Cisarua – Bogor ini memang sangat strategis. Sehingga bagi siapapun yang ingin berkunjung ke tempat wisata ini, baik dengan kendaraan umum, dengan motor, kendaraan roda empat ataupun bis dengan mudah dapat dijangkau.
Siapa sangka minuman (teh) yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2737 sebelum masehi oleh kaisar China, yaitu daun teh yang tiba-tiba jatuh ke dalam ceret berisi air mendidih, kini menjadi salah satu minuman primadona dunia dengan salah satu produsennya adalah Indonesia. Termasuk salah satu yang terbesar adalah berasal dari hasil perkebunan teh Gunung Mas dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII. Menempati lokasi ratusan hektare, sebagian diantaranya dipotong oleh jalur puncak – Cianjur menyebabkan tempat ini menjadi salah satu alternatif tujuan wisata warga Ibukota dan sekitarnya.
Pagi itu suasana belum begitu ramai ketika kami tiba di Gunung Mas. Walaupun begitu tampak semua petugas siap dilapangan. Segera setelah kami membayar tiket masuk sebesar Rp 4,500,- , kami mencari lokasi parkir yang dekat dengan lapangan yang disewa untuk acara tea walk. Memang ada beberapa lapangan yang dapat disewa, diantaranya ada lapangan sepakbola, lapangan volli, lapangan camping utama dan beberapa lapangan kecil yang lain. Lapangan tersebut berkapasitas dari 50 orang sampai dengan ribuan orang. Setelah tiba dilapangan camping utama sejenak kami beristirahat sambil menikmati segarnya udara pegunungan.
Sesaat kemudian pemandu wisata yang telah dipesan sebelumnya datang, pertanda jalan-jalan di kebun teh akan segera dimulai. Ada beberapa lintasan dengan jarak yang berbeda bisa kita pilih, tergantung jauh dekatnya. Lintasan tersebut terbagi dalam jarak 4 km, 6 km, 8 km dan yang paling panjang adalah 10 km. Kebetulan rombongan kami memilih rute menengah sepanjang 6 km yang hanya memerlukan waktu 2 jam , sehingga masih banyak waktu tersisa karena masih ada acara-acara permainan yang merupakan rangkaian program tea walk yang dilaksanakan. Semua anggota rombongan siap, dan tea walk pun dimulai.
Memasuki kilometer pertama, kami melalui kampung penduduk yang katanya sudah turun temurun mendiami daerah tersebut. Jalanan berbatu dengan perkampungan penduduk menjadikan suasana terasa agak membosankan. Baru kemudian ketika memasuki kilometer kedua suasana berubah asri karena sudah mulai memasuki hutan tropis yang tidak begitu lebat namun cukup teduh.
Puncak keindahan sangat terasa ketika masuk kilometer tiga, dimana kita berjalan ditebing bukit dengan hamparan kebun teh yang mahaluas diatas dan dibawah tebing. Terasa indah sekali, kebetulan cuaca yang bersahabat, dengan langit terang nan biru menambah nuansa alami semakin terasa. Setelah puas berkeliling di kebun teh, sambil berfoto ria akhirnya rombongan tiba kembali di tempat semula.
Ternyata semakin siang lokasi wisata semakin tambah ramai. Ketika rombongan kami meninggalkan tenda utama pagi jam 07.00, hanya terlihat beberapa mobil, pada jam 10.00 ketika kami tiba kembali jumlah mobil yang parkir sudah ratusan. Selain tea walk, tempat ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya. Diantaranya adalah menunggang kuda mengelilingi area sekitar, tempat permainan anak-anak, dan aneka warna penjual makanan dan sayuran khas wilayah puncak. Seperti tersedia wortel segar, daun sawi, sayur lobak, ubi cilembu, jagung, alpukat, manggis dan lain-lain. Bagi para pecandu the, tersedia juga kafe yang langsung menyediakan teh segar yang masih asli.
Perangkat hiburan seperti, band lapangan, band ruangan, solo organ, karaoke ruangan juga siap menemani kita. Bagi para pengunjung ingin bermalam, tempat menginap yang sederhana dengan fasilitas yang memadai dengan berbagai jenis, diantaranya; kamar standard dengan tariff Rp 264,000,-, bungalow I dengan tariff Rp 605,000,- dan yang paling mahal adalah bungalow II dengan tariff Rp 825,000,-. Untuk urusan konsumsi pengunjung pun tidak perlu dipusingkan memikirkan makanan, cukup pesan pengelola wisata dan semuanya akan menjadi beres.
Namun begitu tampak beberapa lokasi kebun teh ini terasa gersang dan panas karena tiadanya pepohonan. Hal ini tentu bisa menjadi perhatian pihak pengelola untuk menghijaukan lokasi, selain untuk keteduhan lokasi, juga sebagai penahan air agar tidak terjadi longsor bahkan banjir di wilayah Jakarta. Kebersihan yang kurang terjaga, karena banyaknya pedagang asongan, dan juga sikap pengunjung yang membuang sampah sembarangan harus terus diawasi supaya tidak mengotori lokasi. Namun bagaimanapun kebun teh Gunung Mas tetap memberikan pesona tersendiri bagi para wisatawan karena merupakan one stop shopping tour tea plantation.
sumber : perempuan.com
Comments