Bagi warga yang ingin menunggang gajah, tidak perlu lagi jauh-jauh menempuh perjalanan 80 km dari Bandar Lampung ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. Pasalnya, sejak akhir tahun lalu di pinggir Kota Bandar Lampung sudah dirintis sebuah taman wisata yang diberi nama Taman Bumi Kedaton.
Taman wisata ini lebih mirip kebun binatang karena menghadirkan sejumlah hewan mulai dari gajah sumatera (Elephas maxsimus sumatrensis) yang didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), siamang (Symphalangus syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), ayam hutan (Gallus gallus), elang (Folconidae), biawak (Varanus salvator), dan berbagai jenis ayam dari Cina, Arab, dan Australia.
Kehadiran objek wisata ini menjadi salah satu hiburan tersendiri, bukan hanya bagi warga Bandar Lampung, juga warga dari luar kota yang selama ini harus ke TNWK untuk melihat gajah. Lagi pula di hari-hari libur di sini juga dipertunjukkan atraksi gajah seperti di TNWK.
Pengunjung umumnya penasaran terhadap kehadiran objek wisata yang awalnya sempat mendapat reaksi keras dari sejumlah LSM lingkungan ini karena mengeksploitasi hewan langka, seperti gajah. Rasa penasaran ini terbukti dengan membludaknya pengunjung pada setiap hari libur. Selain rasa penasaran, pengunjung tampak ingin memberikan hiburan yang baru kepada putra-putrinya. Maklum selama ini, hari libur diisi warga Bandar Lampung dan sekitarnya dengan berwisata ke pantai.
Petugas jaga Taman Bumi Kedaton mengakui hal tersebut. Menurut dia, sebagian besar pengunjung hampir 90 persen adalah keluarga yang membawa anak-anaknya. Dan, yang paling disukai keluarga saat berkunjung ke tempat itu adalah berkeliling menunggang gajah. ”Pengunjungnya memang kebanyakan anak-anak yang ditemani orangtuanya,” ujarnya, baru-baru ini.
Untuk memudahkan warga mengunjungi objek wisata ini, sejak dari dalam Kota Bandar Lampung sudah terdapat sejumlah papan nama penunjuk arah. Mulai dari memasuki Jalan Pangeran Emir M. Noor, tidak jauh dari kantor PDAM Way Rilau, papan informasi taman wisata sudah terpampang di tepi jalan.
Sejak memasuki wilayah Sukarame II, Telukbetung Barat, suasana hutan memang sudah terasa dan terlihat di kiri kanan jalan menuju ke taman wisata ini.
Wilayah yang terletak di dataran tinggi ini juga memberikan panorama tersendiri bagi pengunjungnya dengan melihat sebagian wilayah Bandar Lampung dari jalan yang menanjak dan berliku-liku. Selain itu, perjalanan menuju ke taman wisata ini juga didapati pedagang buah-buahan seperti durian dan pepaya. Apabila sedang musim panen durian, pengunjung bisa menikmati durian segar yang baru jatuh dari pohon.
Tiba di taman wisata yang menjadi fokus tujuan, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp3.000/orang untuk bisa memasuki lokasi. Selebihnya jika ingin masuk ke lokasi pertunjukan atraksi gajah dan manusia pemakan ular dikenai biaya tiket Rp10.000 untuk melihat atraksi gajah dan Rp3.000 untuk menyaksikan manusia pemakan ular. Sementara bagi pengunjung yang berminat ”mengendarai” gajah, tarifnya Rp10 ribu/penumpang untuk sekali jalan berkeliling taman.
Mungkin karena masih terbilang baru, masih banyak kekurangan di sana sini. Namun kebanyakan pengunjung yang tidak mau tahu tentang kekurangan itumengeluhkan taman yang masih belum lengkap atau disebut kebun binatang, sebab jenis binatang yang ada di taman wisata ini masih sedikit.
Penggagas taman wisata ini, Gubernur Lampung Sjachrudin Z.P. menjelaskan, Taman Wisata Bumi Kedaton dibangun dengan tujuan ingin memberikan hiburan alternatif bagi warga. Dengan dibangunnya taman wisata alam tersebut, masyarakat Lampung dapat memilih jenis hiburan lain yang ada di Kota Bandar Lampung. Salah satunya Taman Wisata Bumi Kedaton, di samping yang selama ini sudah begitu terkenal di Taman Hiburan Rakyat (THR) Pasir Putih. Selain ini pembangunan taman wisata yang juga akan dijadikan transit bagi satwa langka Sumatera sebelum dikembalikan ke habitat awalnya. (rn)
sumber : perempuan.com
Comments