Pasir Reungit Bogor; Wisata Petualangan yang Menantang

Bagi anda yang menyukai tantangan dan berpetualang di alam bebas, rasanya anda perlu mengunjungi sebuah tempat wisata alam yang berada di Utara Kota Bogor, Jawa Barat. Di tempat ini anda pasti akan megalami sensasi lain dari perjalanan-perjalanan wisata yang pernah anda lakukan selama ini.

Desa Pasir Reungit berada tepat di kaki Gunung Salak dengan ketinggian sekitar 800-900 mdpl. Untuk mencapai tempat ini tidaklah terlalu sulit, karena dari kota Bogor banyak angkutan kota yang bisa anda gunakan untuk menuju ke tempat wisata yang berhawa cukup dingin ini.

Banyak yang bisa anda nikmati di lokasi wisata ini, di antaranya adalah beberapa air terjun, seperti Curug Cigamea, Curug Seribu dan wana wisata Kawah Ratu selain itu Pasir Reungit juga merupakan tempat yang sangat ideal bagi anda untuk melakukan camping, Out bound, bahkan Pendidikan Dasar bagi organisasi-organisasi, karena Pasir Reungit memilki semua fasilitas untuk hal tersebut, seperti sungai, tebing, hutan dan air terjun.

Namun dari sekian banyak wahana yang ada, Kawah Ratu yang terletak di ketinggian 1.338 mdpl memang memiliki keunikan yang menawarkan kesegaran alami ciri khas pegunungan. Suhu yang berkisar antara 10-24 derajat Celcius selalu membuat udara dingin menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suasana alamnya. Apalagi tempat ini sering kali dijamah hujan di saat sore.

Kawah Ratu memang memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjungnya. Daya tarik utamanya, antara lain adalah aktivitas geologinya. Sepanjang hari kepundannya selalu mendidih dan mengeluarkan gas asam sulfida (H2S) dengan bau yang menyengat. Kadangkala kawah ini mengeluarkan suara gemuruh akibat semburan uap air panas yang membentuk kabut.

Tapi, tak hanya itu daya tarik kawah yang sebagian masuk wilayah Cidahu, Kabupaten Sukabumi ini. Aliran Sungai Cikuluwung yang melintasi kawah sepanjang satu kilometer itu pun menawarkan pemandangan lain. Air yang begitu bening membuat dasar sungai tampak jelas. Warna kuning kehijauan akibat endapan belerang membuat dasar sungai Cikuluwung begitu indah dinikmati.

Namun, keindahan dasar sungai ini bukan satu-satunya pemikat hati para pengunjung untuk meluangkan waktu mereka demi menikmatinya. Pemikat lainnya adalah suhu air yang terasa hangat-hangat kuku. Sehingga sungai ini menjadi pilihan utama bagi para pengunjung untuk berendam. Apalagi, air sungai yang mengandung asam sulfida ini diyakini dapat mengobati berbagai macam penyakit kulit.

Meskipun Kawah Ratu ini masih aktif, tapi tak mengganggu kehidupan vegetasi tanaman di kawasan itu. Beberapa jenis tumbuhan ternyata masih dapat hidup, di antaranya adalah tanaman Romogiling (Sceferra actinophylla). Ujung daunnya berbentuk agak bulat. Vegetasi ini merupakan tanaman yang dominan menghiasi kawah. Sedangkan beberapa pohon berkayu lainnya tampak mati akibat hangus terbakar oleh aktivitas kawah. Dan sebagai bagian dari kawasan hutan alam Gunung Salak, Kawah Ratu pun tergolong sebagai hutan heterogen. Sehingga kesejukan udara alamnya sangat terasa.

Untuk masuk dari Kabupaten Bogor, anda dapat menempuhnya dari Simpang Cibatok. Selanjutnya naik angkutan umum yang siap mengantar sampai ke Pasir Reungit atau Gunung Bunder. Sedangkan, jika ingin menuju Cidahu dengan kendaraan umum, berhenti di Simpang Cidahu, dari sana naik angkutan umum sampai terminal dan melanjutkan perjalanan ke Bumi Perkemahan Cangkuang dengan jasa ojek.

Pada jalur pertama, melalui Pasir Reungit, jarak dan waktu tempuhnya tak seberat melalui Gunung Bunder atau Cidahu. Jarak antara Pasir Reungit-Kawah Ratu sekitar empat kilometer dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama dua jam. Sementara, melalui jalur Gunung Bunder dan Cidahu, jarak yang harus ditempuh sejauh enam kilometer dengan waktu tempuh selama tiga jam jalan kaki.

Bila anda menyukai petualangan alam, kedua jalur ini mungkin adalah yang terbaik. Pasalnya, sambil naik-turun lembah, anda dapat menikmati indahnya alam pegunungan di kawasan ini. Beberapa lintasannya bahkan akan memaksa anda menaiki akar-akar yang menjurai di jalan setapak yang lebarnya hanya semeter. Namun, dengan beratnya trek yang dilalui, ternyata tempat ini sangat memberikan keindahan suasana hutan Gunung Salak yang begitu indah.

Di sini anda akan banyak menemui aliran-aliran sungai yang terkadang airnya menggenangi trek yang dilalui. Kicau burung, denyit serangga dan suara monyet hutan, masih kerap terdengar, bila memilih jalur ini. Sementara, jalur Gunung Bunder pada prinsipnya hampir sama dengan jalur yang dilalui melalui Pasir Reungit. Sebab pada kilometer ketiga dari Gunung Bunder, jalur ini akan bertemu di persimpangan jalur Pasir Reungit.

Berhati-hatilah terhadap pacet (lintah). Sebab, seperti layaknya kawasan wisata alam Gunung Salak lainnya, kawasan Kawah Ratu ini juga menjadi tempat yang nyaman bagi kehidupan jenis lintah yang seringkali menempel ke bagian tubuh anda. Jika tidak selalu rutin memeriksa tubuh, tak mustahil anda bakal jadi sasaran pacet-pacet yang menempel dan menghisap darah. Untuk itu, ada baiknya anda membawa tembakau untuk mengatasi serangan pacet ini. (rn)

sumber : perempuan.com

Comments