Nonton Penguin di Phillip Island

Nuni Berger - Australia

Hi Z dan KoKiers di manapun berada ....

Bersamaan dengan libur long week end Australia Day 26 Januari kemaren saya dan keluarga berhasil melarikan diri dari cuaca summer yang panas menyengat di Melbourne. Tujuan pelarian kali ini adalah Phillip Island, sebuah pulau di tenggara kota Melbourne. Pulau ini memang tergolong komplet dan sarat akan hiburan. Maksudnya mau hiburan apa aja tersedia di pulau yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan darat dari Melbourne. Tak salah, bila pemerintah lokal menyebutnya sebagai Phillip Island Nature Park & Real Entertainment dalam brosur resmi wisata yang tersedia gratis di berbagai pusat informasi.

Untuk menuju Phillip Island memang lebih cepat bila melalui jalan utama highway lines M1 (City-Dandenong), setelah itu ambil route Gippsland Freeway Road, Bass Freeway Road sebelum akhirnya tiba di jembatan megah yang menghubungi daratan utama (state Victoria) dengan Phillip Island. Waow…dari atas jembatan aja sudah terlihat keindahan Phillip Island yang fenomenal akan show parade penguins-nya itu.

Tak kenal maka tak sayang! Makannya kita kenalan dulu yuk sama pulau seluas +- 1805 hektar ini. Pulau yang sekarang dikembangkan menjadi wisata nature park ini terdiri dari bagian-2 seperti bibir pantai (coastline), hinterland (hutan tanaman), rawa (wetlands), woodlands dan tentunya walking track (untuk para pengayuh sepeda dan pejalan kaki). Menurut sejarahnya Phillip Island terbentuk dari letusan volcano sekitar 65 juta tahun lalu. Perlahan-2 pulau itu berkembang dan menjadi tempat wisata menarik dengan landscape seperti tersebut di atas.

Apa saja yang tersedia di playground super besar ini? Kalau punya waktu banyak memang bisa mengunjungi semua atraksi/tempat wisata yang dicetak di brosur atau internet. Tapi kalaupun tidak, kita bisa mengikuti aneka tour pilihan yang tersedia atau menciptakan tour sendiri yang sesuai kemampuan kantung dan minat kita. Supaya tour kita terencana, ada baiknya mengunjungi website resmi Phillip Island www.visitphillipisland.com atau www.penguins.org.au dan melakukan reservasi sekaligus booking tiket. Biasanya kalau kita booking tiket beberapa tempat wisata sekaligus biayanya akan lebih murah daripada membeli tiket di hari H-nya.

Nah karena saya membawa anak kecil maka saya memilih tempat yang kira-2 cocok dengan dia yang pokoknya semua happy, seperti park, tempat bermain dan sekaligus mendidik (ada unsur edukasinya). Maka pilihannya pun jatuh ke 3 tempat berikut ini, Churchill Island, Koala Conservation dan Penguin Parade. Padahal masih banyak tempat yang bisa dikunjungi seperti mengunjungi aneka pantai, permainan indoor dan out door, walking track menyusuri lembah dan pantai, vineyard (kebun anggur), berenang di Aquatic Centre serta mengunjungi chocolate factory! Yang bagian ini cocok sekali buat penggemar coklat karena selain tahu cara pembuatan coklat juga bisa icip-icip gratis!


Seperti yang tertera di brosur, Churchill Island memang tempat yang asyik buat piknik keluarga (yang pacaran juga banyak sih hi hi). Pulau kecil seluas kira-kira 55 hektar ini ada di sebelah utara Phillip Island dan bisa ditempuh sekitar 15 menit dengan mobil. Banyak pengunjung yang piknik di sini. Sambil menggelar tikar dan menyantap hidangan dari rumah yang sudah disiapkan, memang nyaman sekali bercengkerama di sana, di bawah pepohonan yang rindang. Kalau males piknik, tersedia restaurant dengan makanan yang lezat dan toko souvenir yang menjual cindera mata khas Phillip Island (aneka boneka, hiasan dinding, magnetic souvenir, rajutan, buku-2, postcard, dll).

Puas menikmati makan siang bersama keluarga, sekaligus untuk mengurangi lemak di tubuh engga ada salahnya memilih aktivitas menyusuri obyek-2 menarik yang ada di pulau ini. Sementara yang yang suka walking track bisa mengelilingi pulaunya sepanjang 5 km selama 1,5 jam sambil melihat-lihat monument, mempelajari fauna/flora setempat dan mengunjungi observation deck.

Lalu buat yang memilih mengunjungi Churchill Island Heritage Farm, bisa memulai petualangan mereka dengan meyinggahi rumah/cottage John Rogers dan Samuel Amess (pendatang Eropa pertama yang sampai di pulau ini). Kompleks rumah besar Rogers dan Amess tergolong lengkap untuk jamannya. Rumah bergaya Victoria berdinding batu ini memang megah walau terkesan antic dan kuno. Kita bisa belajar dan mengetahui sejarah sosial/kehidupan masyarakat saat itu dengan segala teknologi sederhananya dalam menjalani hidup sehari-hari.




Hampir di setiap ruangan ditata semirip mungkin dengan jaman saat itu (tahun 1880an). Bagaimana trend saat itu, tersaji dalam tata cara berpakaian mereka, makanan dan perabot serta hiasan yang tersimpan di lemari kaca/tergantung di dinding. Kita pun tahu cara mereka mengawetkan makanan/minuman tetap dingin/fresh setelah menilik ruangan bawah tanah untuk menyimpan makanan/minuman yang zaman sekarang disebut sebagai lemari pendingin/freezer. Guide yang juga tenaga terlatih di Churchill Island juga memperagakan bagaimana mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-2 dengan cara berkebun, membuat aneka perabot sederhana hingga beternak ayam, domba, biri-2, sapi (Scotland) dan kuda.




Petualangan history siang itu diakhiri dengan acara dog show, bagaimana seekor anjing penjaga yang cerdik membantu petani menghalau ternaknya untuk makan atau kembali ke kandang. Sungguh hal menarik yang patut diketahui oleh kita semua.

Selepas dari Churcill Island, kami menuju Koala Conservation yang berjarak sekitar 10 km. Seperti tempat konservasi lainnya, di sini pengunjung bisa berdekatan dengan hewan yang terkenal imutnya itu dan suka tidur! Konon selama 24 jam, koala menghabiskan waktunya sekitar 20 jam untuk bobok, mengingat mereka harus menghemat energinya karena urusan ‘diet’. Yup, koala adalah jenis marsupial yang hanya memakan daun-2an (jenis eucalyptus). Tak heran setiba di sana, saya hanya bisa mengabadikan aneka gaya/posisi bobok mereka yang sangat meggemaskan!

Akhirnya sore pun menjelang, kami tiba di tempat terakhir dan sekaligus favorit, penguins parade. Letak penguins parade paling ujung barat daya dari Phillip Island. Di lokasi ini dibangun gedung mewah tempat penjualan tiket, restaurant, toko souvenir dan museum mini untuk mengenal penguins. Pokoknya serasa di dalam mall kecil deh.

Kami tiba sekitar jam 8 malam (agak awal), seperti yang disarankan petugas reservasi di information centre. Mungkin karena waktu liburan akan banyak penunjung makannya harus tiba lebih awal dari jam pertunjukkan (saat para penguins memulai aksinya). Dan benar saja, sampai di sana, udah banyak orang berdatangan. Menurut informasi yang saya baca, penguins-2 itu akan memunculkan diri secara berkelompok setelah matahari tenggelam di ufuk barat sekitar pukul 8.30-9 malam). Makhluk yang mungil dan lucu itu berbondong-2 muncul dari lautan yang dingin setelah seharian mencari ikan untuk kembali ke sarangnya (menemui anak-2 mereka) di sekitar bibir pantai.

Sayangnya demi alasan ketertiban dan konservasi penguins, pengunjung tidak boleh mengabadikan para penguins ketika mereka muncul di bibir pantai. Pengunjung pun harus rela kedinginan (akibat embusan angin dari samudera, meski lagi summer) dan sabar menunggu datangnya hewan-2 lucu terebut.

Dan akhirnya kesabaran saya terbayar juga, ketika sunset tiba, sekitar pukul 9.30 malam, satu demi satu penguins muncul ke daratan dengan gaya jalan dan suara yang sudah tidak asing lagi. Penonton pun terkesima sambil berteriak-2 kegirangan karena akhirnya bisa melihat langsung fenomena alam yang luar biasa itu. Suara riuh rendah cicit cuit para anak penguins dan juga burung seagull memberi nuansa istimewa yang akan dikenang sepanjang masa oleh para pengunjung.

Berikut ini saya lampirkan foto-2 dari site resmi mereka (foto penguins) dan foto-2 hasil ‘colongan’ saya untuk merekam moment yang indah tersebut (foto suasana di penguins parade), maaf sebelumnya ya!

Salam hangat dari Melbourne buat KoKiers dan Z tercinta!

sumber : kompas komunity

Comments