Wisata alam pegunungan yang lengkap dengan air terjunnya, tentu memiliki daya tarik tersendiri. Salah satu obyek wisata yang memiliki "kelengkapan" itu adalah Kali Pancur di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Obyek wisata yang terletak sekitar 14 kilometer (km) sebelah barat Kota Salatiga ini bisa dikatakan mendatangkan tantangan tersendiri. Pasalnya, untuk mencapai obyek wisata ini setidaknya pengunjung harus membawa kendaraan sendiri.
Bisa saja obyek wisata ini ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum yang menuju ke arah Kopeng, Salatiga. Tetapi, sesampainya di pertigaan Desa Wates, Kecamatan Getasan, pengunjung masih harus naik ojek sejauh sekitar 3,5 km ke arah obyek wisata ini. Jadi, jauh lebih praktis kalau pengunjung menggunakan kendaraan sendiri.
Meski jalanan tergolong cukup baik, tetapi rute dari Salatiga menuju Desa Nogosaren lebih banyak didominasi tanjakan. Hampir di sepanjang jalan itu dapat terlihat hamparan lahan pertanian warga, yang terdapat di lereng Gunung Telomoyo maupun Gunung Merbabu.
Untuk masuk ke obyek wisata ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 1.500 per orang. Catatan bagi wisatawan, jika hendak melihat air terjun Kali Pancur dari dekat, kondisi tubuh harus benar–benar fit. Ini karena lokasi air terjun ini hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki menuruni perbukitan sekitar 900 meter.
Namun, pengunjung tidak perlu terlalu risau karena jalan menuju lokasi air terjun itu sudah dibuatkan anak tangga secara permanen. Hanya, sekali lagi kondisi tubuh harus benar–benar fit. Dalam hitungan Kompas, anak tangga yang harus dilalui pengunjung mencapai tak kurang dari 850 anak tangga. Jumlah yang relatif banyak dan bisa membuat napas benar–benar terengah–engah.
Hampir di sepanjang menuruni anak tangga, pengunjung ditemani suara gemericik air pegunungan yang mengalir di samping anak tangga. Sementara pemandangan dari bawah air terjun bisa membuat orang berdecak kagum akan kebesaran Yang Mahakuasa. Bagaimana tidak, air terjun itu berada pada tebing setinggi lebih dari 150 meter. Orang dewasa sekalipun akan terlihat kecil dibanding tebing ini.
Selain dihiasi relief bebatuan alam serta sejumlah tumbuh–tumbuhan perintis, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung walet. Bisa ditebak, sarang burung walet disana banyak diburu orang dari luar daerah.
Setelah puas menikmati keindahan alam Kali Pancur, jangan lupa untuk menghemat tenaga. Sebab, untuk kembali pulang pengunjung masih harus menyusuri satu per satu anak tangga yang menanjak tadi.
Bisa saja obyek wisata ini ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum yang menuju ke arah Kopeng, Salatiga. Tetapi, sesampainya di pertigaan Desa Wates, Kecamatan Getasan, pengunjung masih harus naik ojek sejauh sekitar 3,5 km ke arah obyek wisata ini. Jadi, jauh lebih praktis kalau pengunjung menggunakan kendaraan sendiri.
Meski jalanan tergolong cukup baik, tetapi rute dari Salatiga menuju Desa Nogosaren lebih banyak didominasi tanjakan. Hampir di sepanjang jalan itu dapat terlihat hamparan lahan pertanian warga, yang terdapat di lereng Gunung Telomoyo maupun Gunung Merbabu.
Untuk masuk ke obyek wisata ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 1.500 per orang. Catatan bagi wisatawan, jika hendak melihat air terjun Kali Pancur dari dekat, kondisi tubuh harus benar–benar fit. Ini karena lokasi air terjun ini hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki menuruni perbukitan sekitar 900 meter.
Namun, pengunjung tidak perlu terlalu risau karena jalan menuju lokasi air terjun itu sudah dibuatkan anak tangga secara permanen. Hanya, sekali lagi kondisi tubuh harus benar–benar fit. Dalam hitungan Kompas, anak tangga yang harus dilalui pengunjung mencapai tak kurang dari 850 anak tangga. Jumlah yang relatif banyak dan bisa membuat napas benar–benar terengah–engah.
Hampir di sepanjang menuruni anak tangga, pengunjung ditemani suara gemericik air pegunungan yang mengalir di samping anak tangga. Sementara pemandangan dari bawah air terjun bisa membuat orang berdecak kagum akan kebesaran Yang Mahakuasa. Bagaimana tidak, air terjun itu berada pada tebing setinggi lebih dari 150 meter. Orang dewasa sekalipun akan terlihat kecil dibanding tebing ini.
Selain dihiasi relief bebatuan alam serta sejumlah tumbuh–tumbuhan perintis, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung walet. Bisa ditebak, sarang burung walet di
Setelah puas menikmati keindahan alam Kali Pancur, jangan lupa untuk menghemat tenaga. Sebab, untuk kembali pulang pengunjung masih harus menyusuri satu per satu anak tangga yang menanjak tadi.
Penulis : C Wahyu Haryo PS
Comments