Cerita Tentang Sungai Han

Dear Mamak Zev, kokiers, gritingers dan semuanya all over the world, pa kabar neh ? Wuah, Jogja kalau siang sangat panas dan berdebu, tapi menjelang malam jadi dingin. Udara yang aneh dan tidak nyaman. Tapi memang kalau malam hari, dingin, kita berada di dalam kamar yang nyaman, bergulung di dalam selimut.. wuah….yummyyyyy……. Siang hari yang panas mengundang hawa nafsu untuk berenang. Ada beberapa kolam renang untuk umum, baik yang memang hanya kolam renang saja, maupun kolam renang di dalam hotel yang bisa di pakai untuk berkecimpung meredam udara panas. Saya suka berenang di Hotel Jayakarta. Enak, bersih dan banyak cowok cakepnya, hehheheee……

Bicara soal berenang saya jadi ingat sungai Han, sungai terpanjang di Korea. Tempat favorite saya di musim panas.

Ketika saya baru saja pulang ke Indonesia, beberapa bulan lalu, saya sempat "miris" melihat sungai-sungai yang begitu kotor dan keruh. Sungai Ciliwung yang dulu terkenal sebagai tempat pelesiran noni-noni, nyonyah-nyonyah dan tuan-tuan besar Belanda pun sekarang tampaknya tinggal cerita usang yang tak lagi indah dinikmati.

Sungai Han, juga telah ada sejak jaman dahulu kala.Sebelum di kenal dangan nama "HAN", sungai ini pernah di kenal dengan berbagai macam nama. Dalam catatan prasasti "Samguksogi" dari Baekjaebungi, dituliskan bahwa "dua ekor naga keluar dari sungai Han". Namun ada banyak sekali sebutan terhadap sungai Han sebelum catatan sejarah tersebut di buat.

Selama masa Hansigun dan awal masa pemerintahan periode Tiga Kerajaan ( Three Kingdom), Sungai Han di kenal dengan nama Hansu dan bersama dengan Sungai Imjin, nampak seperti sabuk ( belt ) yang melingkari sekeliling semenanjung Korea. Sungai Han juga pernah dinamai sebagai "Arisu" di wilayah Gogunjeo dan " Wookliha" di wilayah Baekjae. Pada periode pemerintahan Shila ( seperti yang tertulis pada prasasti Samguksogi ) sungai ini dikenal dengan sebutan Hansanha atau Bukdok. Hansanha diambil dari nama daerah Hansanju ( sekarang bernama Gwangju ), dan "dok" dalam "Bukdok" berarti : Sungai yang panjang dengan ombak yang besar dan air yang bersih serta jernih. Selain itu juga di sebut sebagai Sapyeongdo dan Sanjin karena mengandung banyak pasir.

Nama Han sendiri berasal dari kata " HANGARAM" ( baca Han Garam ) yang berarti panjang, luas serta lebar ( han ), dan "garam" berarti "Sungai" dalam bahasa korea kuno.

Sungai Han terletak baik di Korea Utara ( Bukhangang, baca Buk Han Gang ) maupun di korea selatan ( Namhangang, baca Nam Han Gang ). Panjang sungai Han di korea selatan 68,75 km lebih panjang daripada panjang sungai Han di wilayah korea utara. Total panjang sungai Han dihitung dari muara resmi dari puncak Yudo di Yongjung-ri, propinsi Gyeonggi, ke poin berikutnya di bukit utara ( sebagai sumber ) dari Gunung Gumdae di propinsi Ghangjuk dalam garis lurus adalah 497,5 km. Soal Pertanyaan : Jadi berapakah panjang sungai Han ?

Sepanjang sungai di bangun 27 jembatan, diantaranya adalah Olympic Bridge yang terletak si antara wilayah Jamsil dan Gwangnaru. Sungai ini adalah yang terpanjang dari 4 sungai terpanjang di korea, diikuti oleh sungai Ablok, sungai Duman dan sungai Naktong.

Dataran sungai Han seluas 26,219 km. di mana 27 % dari seluruh wilayah Korea selatan yang dihuni oleh penduduk Korea selatan.

Sepanjang sungai Han ada 12 distrik yang dilalui dan dijadikan area wisata, diantaranya adalah distrik Gwangnaru, Jamsil, Jamwon, Banpo, Yeouido, Yanghwa, Gangseo, TTukseom, Ichon, Mangwon, Nanji dan Seonyudo. Area wisata Sungai Han memiliki 12 tempat olah raga, 84,6 km areal sepeda ( biking trails ), area hiking dan 169 fasilitas olah raga. Dan tentu saja juga memiliki taman-taman keluarga, dimana masuknya tanpa dipungut biaya, alias gratis !

Di distrik Seonyudo memiliki gallery, concert hall, amphiteater yang bisa disewakan untuk umum. Di wilayah Yeouido terdapat taman ekologi dan taman bunga yang sangat indah di musim semi, di mana selalu diadakan festival bunga, dan saya sempat menyaksikannya di bulan April tahun 2007 yang lalu, memang sangat cantik.

Sedang di distrik Gangseo terdapat taman ekologi rawa dan taman serangga, dimana kita bisa menyaksikan aneka macam jenis capung dan serangga lainnya ( jadi ingat taman kupu-kupu di Puncak, ah....). Di distrik Gongdeok kita bisa menikmati berbagai macam burung di taman observasi burung.

Selain itu juga tersedia ferry yang siap mengantar kita keliling sungai Han. Tiketnya ada 2 macam : one way course dan round trip course. Harga tiket one way course untuk dewasa adalah 9000 won, durasi 1 jam dengan panjang lintasan 15,5 km. Saya sendiri pernah naik ferry ini dari TTukseom ke Jamsil. Dalam perjalanan kita di hibur oleh penyanyi yang menyajikan live show dengan menyanyikan lagu-lagu pop Korea. Banyak pasangan dan keluarga bersama anak-anak. Sambil menilmati indahnya pemandangan, kita bisa minum kopi, es, juice dan makanan kecil yang bisa di beli di dalam ferry. Awak kapalnya pun ramah tamah.

Sungai Han adalah surganya pecinta olah raga air. Di sana kita bisa berenang, rental jetski, main ski air, windsurfing, ber-kanoeria, naik sepeda air yang berbentuk angsa, bahkan di musim dingin pun kita bisa bermain ice skating di kolam renang yang sudah berubah bentuk.

Selain itu kita juga bisa sekedar duduk-duduk menikmati hangatnya sinar matahari, bermain air yang sejuk dan bersih. Tak ada sampah yang berserakan dan mengganggu pemandangan, tak ada sampah yang berenang bebas di sungai, tak ada bau tak sedap yang tersebar. Beberapa burung dara berkeliaran di sepanjang taman dengan bebas merdeka tanpa takut di culik atau ditembak. Meskipun ada juga warung-warung penjual makanan, tapi kebersihan di sepanjang area sungai dan tempat wisata benar-benar terjaga. Pohon, rumput, bunga, tumbuh dengan manisnya. Tidak ada coretan di sana-sini.

Menuju area sungai Han sangat mudah. Kita bisa menggunakan bis umum, taksi, mobil pribadi, bahkan juga subway.

Saya sempat menulis puisi ketika datang ke sana (wilayah TTukseom) untuk yang ke 2 kalinya. Waktu itu hari ulang tahun, saya sengaja menghindar dari tagihan teman-teman untuk bikin pesta ( hahahaha...) Saya habiskan waktu dari jam 3 - 11 malam, sendirian ( saya memang selalu pergi ke sungai Han tanpa ngajak teman ). Pada waktu itu masih awal musim panas, jadi siangnya panjang dan udaranya pun hangat sampai malam hari.

Inilah puisi saya :

SUNGAI HAN
(kisah 49 hari bersamanya )

Sungai Han
Deburannya menyentuh pinggiran batu
Sampai ke jemari kakiku
Percikannya menyentuh tanganku
Lenganku, rokku dan hatiku
Dinginnya sungai Han
Hangatnya sinar matahari
Sepoinya angin menyentuh rambutku
Sepercik air mampir bermain di pangkuanku
Gelombang besar datang menyembur
Aku tergelak sendirian
Basah mukaku oleh air dingin

Aku bermain berpuas hati
Percik air mulai menyentuh rambut
Mencium mukaku.........aih !

Tak bosan bermain
Tak lelah bercanda
Tak henti bercerita
Tak sungkan bersenandung

Matahari kemilau di atas air
Sungai Han sungai Han
Simpan candaku, simpan kerinduanku
Bawa pergi air mataku
Bersama riak dan gelombangmu
Basuh lukaku

Dingin airmu menyejukkan api
Dalam darahku
Sungai Han Sungai Han
Simpan ceritaku....simpan kisahku
Sungai Han, simpanlah di kedalamanmu
Kisah manis 49 hari bersamanya

Sungai Han
Hanya padamu aku bisa berbagi kisah
Sungai Han
Simpan cinta itu untukku

Seoul, Korea, 2006/ 7/ 21, Friday
03 : 34 pm kst --- 07 : 46 pm kst

A memoir of my b’day party 2006

Ya..itu kisah panjang lebar ( seperti sungai Han ) tentang sungai Han yang cantik dan jernih.Saya lalu berangan-angan...andaikan Indonesia juga punya tempat seindah sungai Han.....ah.....

Semoga, suatu hari kelak............

Penulis : Enthung Queen (Sekar) - Di Balik Dedaunan
Sumber : Kompas Community
Foto : Enthung Queen (Sekar), Getty Image, Korea Times

Comments