Ameland, Belanda; Tawarkan Ketenangan dan Kedamaian

Ameland adalah pulau kecil di Kepulauan Frisia, rangkaian kepulauan yang sebagian pulau–pulaunya dimiliki Belanda, Jerman, dan Denmark, terletak di lepas pantai utara Belanda daratan. Pulau yang sebagian besar terdiri dari gumuk pasir ini mempunyai daratan seluas kurang lebih 60 kilometer persegi. Menurut sejarah, dulunya Ameland merupakan tempat pelaut dan nelayan berlindung dari serangan badai. Mereka kemudian menetap di sana. Pada abad ke–18, menangkap ikan paus merupakan sumber pendapatan utama penduduk di sana.

Kini, penduduknya yang hanya berjumlah sekitar 3.500 jiwa terkonsentrasi di empat wilayah yaitu Ballum, Buren, Hollum, dan Nes. Hollum merupakan wilayah tertua dengan jumlah penduduk terbanyak, disusul Nes di mana pelabuhan feri berada. Nes merupakan wilayah yang paling ramai karena menjadi pusat bisnis dan sering dikunjungi turis untuk mendapatkan beragam suvenir. Ballum, wilayah di mana pelabuhan udara Ameland terdapat, dan Buren wilayah keempat yang terletak paling timur dan awalnya merupakan wilayah petani.

Di Ameland, bangunan tua tetap dipertahankan dan dirawat dengan baik. Di Hollum misalnya, terdapat gereja yang didirikan pada awal abad ke–12, rumah–rumah kapten kapal yang dibangun pada abad ke–15, serta mercusuar yang dibangun pada abad ke–18. Ameland adalah pulau yang telah terbiasa hidup dari dan dengan laut. Pemerintah Belanda memperuntukkan pulau ini sebagai salah satu percontohan pengelolaan lingkungan yang didasarkan pada semboyan kembali ke alam, sesuai dengan proses alamiah yang berlangsung. Pada bagian pesisir Pulau Ameland dikelilingi beberapa proses alamiah yang terpengaruh aktivitas laut yang mengitarinya.

Pada saat pasang naik, Ameland akan terpisahkan dari Belanda daratan, tetapi pada saat surut terendah akan tersingkap dasar Laut Wadden yang menyatukan Pulau Ameland dengan Belanda daratan. Hanya dijumpai beberapa alur saja yang masih tetap ada airnya sehingga memungkinkan dilalui dengan berjalan kaki. Berjalan kaki menyeberangi Laut Wadden pada saat pasang surut merupakan sesuatu yang berbahaya, tetapi justru menjadi tantangan bagi mereka yang ingin melakukannya. Jarak dari pelabuhan feri Holwerd di Belanda daratan ke Ameland hanya sekitar sembilan kilometer.

Mercusuar tua di Hollum yang masih terawat dengan baik dan menjadi daya tarik wisata. Secara morfologi, bagian selatan dan timur Pulau Ameland relatif rendah sehingga untuk menanggulangi air laut pada saat pasang naik tinggi dibuatlah tanggul (dike). Morfologi ini tersusun oleh material yang diendapkan aktivitas pasang surut, khususnya pada saat pasang tertinggi. Bagian ini juga merupakan daerah konservasi fauna dengan adanya berbagai jenis burung serta flora pada ekosistem daerah pasang surut.

Bagian tengah yang merupakan endapan material tua yang sangat stabil dan berukuran kasar hasil endapan pasir pantai dimanfaatkan sebagai kawasan pertanian dan sebagian untuk perkampungan yang ada. Di pesisir barat dan utara saat ini terdapat endapan pasir pantai yang membentuk gumuk–gumuk pasir yang mempunyai ketinggian cukup sehingga dapat menahan air laut pada saat pasang naik.

Sedangkan ke arah utara, di tengah laut tampak dari kejauhan sumur eksplorasi minyak bumi yang dimiliki salah satu perusahaan minyak Belanda. Selain sumur eksplorasi minyak, juga banyak dijumpai fauna yang khusus seperti anjing laut. Anjing–anjing laut ini pada saat air laut surut pada musim panas akan beriringan menuju ke pesisir endapan pasir di tengah Laut Utara.

Untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan pasir, khususnya di sepanjang pantai yang ada, dilakukan penanaman pohon–pohon yang dapat berfungsi menangkap pasir yang terbawa angin. Dengan demikian, endapan pasir di sepanjang pantai yang ada akan semakin lebar dan semakin tinggi. Hal inilah salah satu usaha dalam pengelolaan lingkungan pesisir dengan semboyan kembali ke alam yang diterapkan.

Pulau Ameland merupakan salah satu tujuan wisata di negeri Belanda, khususnya wisata yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan. Ekosistem wilayah pulau kecil yang menjadi tujuan utama mulai dari proses yang berlangsung, dengan endapan yang bervariasi mulai dari yang berukuran halus hingga kasar (pasir) serta flora dan fauna yang hidup pada ekosistem tersebut.

Di beberapa bagian pulau juga dijumpai tempat untuk berkemah, khususnya pada musim panas. Tempat–tempat untuk wisata ini dijumpai hampir di seluruh Ameland. Demikian juga sarana dan prasarana untuk mendukung wisata tersebut juga sudah tersedia dan tersebar pada daerah perkampungan yang ada.

Ameland menawarkan kedamaian dan ketenangan. Liburan di sini sungguh jauh dari hingar–bingar. Sangat jarang kendaraan bermotor berseliweran di jalan raya, meskipun tidak ada larangan bagi turis menggunakannya. Jumlah mobil dapat dihitung dengan jari, bahkan pada saat–saat puncak. Sepeda menjadi alat transportasi favorit yang siap digunakan untuk menjelajah seantero pulau hanya dalam satu hari.

Berada di pantainya kita akan menikmati konser alam. Mendengarkan suara angin laut yang berembus, dipadu jeritan burung–burung laut. Di kejauhan tampak sekawanan anjing laut bermain di daratan pantai Laut Utara. Lingkungan yang menyenangkan serta penduduknya yang ramah menambah kenyamanan berlibur.

sumber : perempuan.com

Comments