Pubalingga, Jateng; Bermain Di Wisata Air Owabong

Selain terkenal dengan wisata arung jeram, Pubalingga juga menyuguhkan beragam wisata lainnya salah satunya adalah wisata air di Owabong. Tak termungkiri, kota yang terletak di kawasan kaki Gunung Slamet itu tengah mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan di bidang pariwisata. Tak heran, bila kota tersebut mendapatkan julukan baru yakni, magnet wisata di Jateng bagian selatan.

Tak sulit memang untuk menjangkau Purbalingga. Dari Semarang, hanya butuh waktu empat jam untuk sampai di kota ini. Begitu sampai di kota yang memiliki luas 77.764 hektare itu, Anda akan segera disambut hawa sejuk pegunungan. Purbalingga, memiliki tiga objek wisata unggulan antara lain Bojongsari, Kutasari, dan Padamara.

Kecamatan Bojongsari yang berjarak sekitar 5 km arah utara Kota Purbalinga, memiliki objek wisata yang disebut Objek Wisata Air Bojongsari atau lebih dikenal dengan Owabong. Di tempat tersebut, pengunjung disuguhi enam kolam renang di mana masing-masing kolam memiliki fasilitas tersendiri seperti waterboom, ember tumpah, kolam arus, hingga aneka permainan air. Keistimewaannya, air kolam itu tidak mengandung kaporit maupun obat-obatan lainnya.

Menurut Agus Dwiyantoro dari bagian marketing Museum Reptil dan Owabong, di antara beberapa kolam yang tersedia, ''kolam sesat'' cukup diminati karena menyajikan beragam permainan yang menghibur. Dinamakan kolam sesat karena menyesatkan pengunjung dan bentuk kolamnya aneh. ''Secara keseluruhan, kolam di Owabong memiliki kedalaman bervariasi antara 1,10 meter hingga 2,25 meter,” kata dia.

Kawasan wisata Owabong makin lengkap dengan rampungnya pembangunan wahana lain yang disebut pantai bebas tsunami. Ide pembuatan wahana itu didasari kenyataan bahwa masyarakat menyukai pantai tapi takut dengan gelombang tinggi. Pantai bebas tsunami itu akan dibuat mirip pantai sesungguhnya. Ada gelombang, pasir putih, dan sebagainya. Luas kawasan pantai buatan itu mencapai 1.200 m2.

Yang suka kebut-kebutan di jalan raya dapat memuaskan diri dengan menjajal sirkuit gokar dan MPV yang yang berada di belakang pantai bebas tsunami. Sirkuit itu memiliki panjang lintasan sekitar 400 meter. Ingin menginap di Owabong? Tak perlu bingung mencari hotel. Pasalnya, kawasan itu menyediakan sarana penginapan yang sangat representatif. Saat ini, tersedia cottage dengan fasilitas 14 kamar yang terdiri atas 10 kamar suite dan empat kamar ukuran family.

Kalau sudah puas bermain air di Owabong, singgahlah di museum reptil dan serangga (Reptile & Insect Park) yang hanya berjarak 2 km dari Owabong. Museum itu menyajikan 841 spesies serangga dengan 1.831 spesimen. Menurut Basuki Kadang Dewa, salah satu pemandu wisata di museum tersebut, pengunjung dapat menyaksikan aneka serangga mulai dari kepik sampai kumbang kelapa. Ada juga ratusan jenis kupu-kupu, juga serangga yang dipajang dalam bingkai kaca berukuran satu meter.

Sementara di area Reptile Park seluas 6 hektare, kita bisa menyaksiakan aneka macam ular, mulai dari jenis piton, pucuk, kobra albino hingga king kobra. Semua binatang melata itu ditempatkan di dalam kandang khusus. Beberapa ular jinak bahkan dilepas di area tersebut. Dengan harga tanda masuk Rp 5 ribu, rasanya tidak rugi jika Anda berkunjung ke tempat tersebut untuk melihat keragaman satwa nusantara, yang sekaligus bagus sebagai medium belajar bagi anak-anak.

Tak jauh dari museum reptil, terdapat taman buah seluas 2 hektare. Kawasan tersebut sengaja dibuat sesuai dengan kontur tanah pebukitan berikut sungai yang membelah taman tersebut. Taman itu belum difungsikan, namun pengunjung dapat menyaksikan dari dekat bahwa di taman itu, telah tumbuh beberapa jenis tanaman buah seperti durian, mangga, kelengkeng, pepaya hingga buah naga yang konon berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit. Di lokasi itu pula, tumbuh aneka tanaman hias.

Satu museum baru didirikan di kompleks Gedung Arca milik Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Jawa Tengah, tepatnya di seberang Candi Gatutkaca, Dieng, Banjarnegara. Museum yang telah diresmikan oleh Menbudpar Jero Wajik 28 Juli lalu itu berisi artefak dan cerita tentang geologi, flora-fauna, kehidupan sehari-hari, kepercayaan, serta kesenian Dieng.

Porsi terbesar adalah mengenai warisan arkeologis Dieng. Di kompleks museum terdapat juga restoran, toko cenderamata, mushala dan gazebo. Dari gazebo dan restoran itu kita dapat melihat keseluruhan Dataran Tinggi Dieng. Bagian atas atap museum digunakan sebagai panggung terbuka, sementara di dalam museum terdapat teater yang memutar film dokumenter tentang Dieng.

Museum di dataran tinggi Dieng berada di ketinggian 2.093 dpl. Sampai saat ini tersimpan 22 prasasti berbahasa Jawa Kuno, berisi gambaran Dieng sebagai pusat kegiatan religius. Dieng semula merupakan gunung berapi yang meletus dengan dahsyat, menyebabkan puncaknya hancur. Di museum Kailasa terdapat temuan-temuan lepas yang sangat bernilai. Arca khas Dieng seperti arca Siwa dan Siwanandisawahanamurti. Selain itu juga ada patung Ganesha, Kala, dan masih banyak lagi.

sumber : perempuan.com

Comments