Nice, Perancis; Queen of Riviera

Kota ini menjadi favorit wisatawan di musim panas. Meski sama-sama memiliki pantai yang indah seperti Indonesia, kota yang dijuluki Queen of Riviera ini menawarkan banyak hal berbeda. Wow! Itulah kesan pertama kali saat Anda melihat kota Nice dari atas pesawat. Air laut sebening kristal, bukit yang mengelilingi bangunan-bangunan dan hamparan pohon palem serta langit yang cerah. Rasa penat setelah menempuh perjalanan sekitar 18 jam lamanya, seolah terbayar sudah. Terletak di region Pro vence-Alpes-Cole D'Azur di bagian tenggara Prancis, Nice merupakan kota berpenduduk terbesar kelima, dengan populasi sekitar 400 ribu jiwa.

Mereka menempati area seluas 71.92 km2. Nicois, sebutan untuk penduduk Nice, kebanyakan tinggal di apartemen. Sebagai kota pariwisata, Nice terbilang menyenangkan. Berada di antara pegunungan dan laut, suhu di kota ini tidak telalu dingin saat musim dingin dan tidak terlalu panas ketika musim panas. Kebersihan kotanya cukup terjaga. Di jalan-jalan tersedia tempat sampah berukuran besar dan berbentuk unik, dengan fungsi yang dibedakan; plastik, kertas dan sampah dari rumah tangga.

Kelebihan lain yang dimiliki Nice sebagai tujuan wisata adalah letaknya yang hanya 30 km dari perbatasan Italia, memiliki airport kedua terbesar di Prancis, mempunyai museum dengan jumlah terbanyak kedua setelah Paris dan rutin menggelar aktivitas seni seperti karnaval dan festival jazz di musim panas. Setiap hari Minggu pertama dan ketiga setiap bulannya, Anda juga bisa mengunjungi museum di Nice dengan gratis!

Museum Matisse, salah satunya. Berada di tengah taman seluas 36.000 m2, di kawasan perbukitan Cimiez, museum ini merupakan satu objek wisata terpopular. Menempati bangunan tiga lantai dengan facade berwama marun, museum ini menyimpan lukisan, karya seni, foto maupun barang-barang yang digunakan oleh pelukis Henri Matisse semasa hidupnya.

Di lantai dasar juga terdapat ruang auditorium, toko buku dan restoran. Ke luar dari museum. Anda bisa mengitari taman yang tertata apik, di mana terdapat beberapa patung pemusik jazz, seperti Louis Amstrong yang diapit oleh pohon-pohon cemara dan zaitun. Saat musim panas, biasanya banyak pengunjung yang bercengkerama, atau sekadar bersantai di kafe maupun duduk di bangku taman sambil menikmati sandwich.

Musee d'Art Moderne et d'Art Contemporain atau disingkat MAMAC, pasti akan membuat Anda terpesona. Gaya bangunannya memang terlihat berbeda dengan gaya aristektur kebanyakan di Nice. Museum yang dibangun pada tahun 1990 ini, awalnya sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap terlalu modern. Di museum berlantai dua ini, Anda bisa menikmati lukisan dan karya seni rupa dari era '60-an hingga kini, seperti karya Warhol dan Yves Klein. Sedangkan karya Monek Picasso dan Renoir, bisa Anda nikmati di Musee des Beaux Arts atau Fine Arts yang bangunannya terkesan lebih tradisional. Taman kecil yang terdapat di bagian belakang museum, menambah keelokan objek wisata yang awalnya didirikan untuk Ratu Ukraina ini.

Berkunjung ke negara yang cantik seperti ini, tentunya tidak bisa melewatkan godaan untuk "mengintip" atau sedikit "mengkhilafkan diri" dengan berbelanja. Cek beberapa tempat ini:

Antique Market di Old Town. Tenda-tenda yang berderet di lokasi ini, "menggelar" aneka dagangan seperti lukisan, perhiasan, buku, hingga porselen antik. Sayangnya harga yang ditawarkan di sini, tidak murah. Perhiasan antik dijual dengan harga sekitar € 50! Tapi untuk sekadar window shopping, cukup seru, kok. Antique market ini buka setiap Senin dari jam 06.00-13.00.

Place Massena. Pusat kota ini dibangun pada 1835 dengan pemandangan pohon palem dan pegunungan. Pada musim panas, pertunjukan musik maupun akrobat diadakan di tempat ini. Sebuah air mancur indah, menjadi objek menarik bagi para turis. Dikelilingi pertokoan dan department store besar seperti Galeries Lafayette, areal ini juga seolah menjadi titik pertemuan bagi Nicoise ataupun turis.

Avenue Jean Medecin. Sedikit berjalan ke arah utara, Anda akan menemukan jalan utama pertokoan di Nice ini. Terdapat shopping complex terbesar yaitu Nice Etoile yang menjual brand-brand ternama seperti ZARA dan H&M. Ada pula daerah pertokoan lainnya yaitu Rue Massena dengan tipe butik-butik kecil. Selain berbelanja, Anda pun bisa menikmati suasana di open air restaurant yang berderet rapi. Dijamin aman dan nyaman karena mobil dilarang lewat di sini dan tentu saja membuat areal ini bebas polusi.

Cours Saleya. Setiap hari Senin tempat ini berfungsi sebagai flea market, sedangkan di hari lainnya beralih menjadi pasar bunga yang buka dari pagi hingga siang. Harum dan segarnya bunga potong langsung tercium saat memasuki pasar. Lavender, bunga khas Provencal, bisa dibeli dengan harga yang lebih "miring" di sini. Selain sebagai hiasan, ternyata di sini Anda juga bisa membeli bunga Courgettes yang menjadi salah satu bahan untuk membuat salad khas Nice. Percaya atau tidak, beberapa jenis bunga seperti Mawar, Melati dan lavender pun ada yang diolah menjadi selai!

sumber : perempuan.com

Comments