Moscow, Rusia; Mengintip Lapangan Merah Penuh Sejarah

Jalan-jalan ke Moskow, ibukota Rusia, sayang jika melewatkan Lapangan Merah. Kawasan wisata termasyhur yang berada di pusat kota ini dikelilingi bangunan-bangunan tua yang eksotik, yang memang dilestarikan sebagai cagar budaya. Bangunan tua yang populer di kota termahal di dunia itu, antara lain adalah Kremlin (istana kenegaraan tempat tinggal presiden Rusia) dan pusat perbelanjaan Kataigorod, yang berada hampir bersebarangan, dipisahkan Lapangan Merah.

Uniknya, Kremlin dihiasi 20 menara. Salah satu menaranya yang paling terkenal adalah Spasskaya, karena ketinggiannya. Menara ini dibangun pada 1725, dengan ketinggian 71 meter. Kremlin dikelilingi tembok yang memagari areal yang sangat luas, sekitar 27,5 hektar. Bangunan unik lainnya di dekat Lapangan Merah adalah Katedral Saint Basil, sebuah gereja yang mempunyai banyak atap berbentuk kerucut dan kubah berwarna-warni -- kubah-kubahnya mirip stupa candi Borobudur.

Sebagai kota termahal, Moskow memang dapat dianggap sebagai kota yang unik dan eksotik, karena tidak menampilkan bangunan-bangunan modern layaknya kota-kota besar di dunia. Yang bertebaran justru bangunan-bangunan tua peninggalan sejarah masa lalu. Namun, justru di situlah letak pesona Moskow sebagai kota tujuan wisata yang banyak didatangi turis asing.

Tidak jauh dari Lapangan Merah, beberapa blok dari Kremlin, di dekat Sungai Moskow, ada juga gereja tua Katedral Christ the Saviour. Sementara, di bagian lain ibukota Rusia itu, ada Menara Ostankino setinggi 540 meter, yang merupakan pemancar televisi dan radio. Menara yang dirancang oleh Nikolai Nikitin ini tertinggi ketiga di dunia.

Untuk mengunjungi obyek-obyek wisata di Moskow, tidak harus menyewa mobil, meskipun semua merek mobil ada dan tersedia. Cukup naik metro bawah tanah saja. Dengan naik metro, dijamin banyak hal yang bisa didapatkan. Mulai dari efisiensi waktu, mengenal lingkungan, faham sejarah, hingga menikmati keindahan karya-karya besar peninggalan masa komunis.

Dengan metro Anda akan lebih cepat menuju tujuan, sedang dengan kendaraan darat akan menghadapi kemacetan yang luar biasa. Dari Bandara Domodedovo hingga pusat kota di pagi atau sore hari misalnya, mobil yang kita tumpangi bisa terseok-seok hingga tiga jam. Belum lagi sikap pengendara yang belum matang, sehingga banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Hampir setiap berkendara 10 km di kota Moskow akan terlihat setidaknya satu kecelakaan.

Naik metro bawah tanah relatif lebih aman dan murah. Dalam satu hari mampu mengangkut 9 juta commuter tanpa kecelakaan yang berarti. Jika pada tahun 1935 metro hanya memiliki 13 stasiun, saat ini sudah terbangun lebih dari 160 stasiun dengan 11 jalur, sehingga dapat menjangkau hampir ke seluruh sudut kota Moskow dan kawasan-kawasan penting di sekitarnya. m aji suryo

Stasiun metro di Moskow merupakan stasiun yang terindah di dunia, sehingga mirip istana bawah tanah. Lupakan sejenak kenyamanan metro di kota mode Paris yang sudah mencapai tiga line ke bawah, ataupun metro Singapura yang terkenal sangat bersih karena banyaknya larangan.

Metro Moskow yang mulai dibuat pada masa Stalin ini menjanjikan pemandangan mata yang menyentuh jiwa. Setiap stasiun dibangun secara serius baik dari sisi keselamatan, kenyamanan maupun artistiknya. Para artis bekerja siang dan malam untuk menghias setiap stasiun sehingga para pengguna jasa metro dibuat berkelana dari satu galeri ke galeri lainnya.

Begitu memasuki gerbang dalam, Anda mungkin terkejut karena ternyata metro pertama ada pada kedalaman sekitar 30 meter. Dengan menggunakan escalator kita akan sampai pada istana yang dipenuhi ornamen penuh makna mulai dari mozaik, patung dari marmer tua hingga lampu kristal kuno.

Stasiun Komsomolskaya misalnya, di design oleh seorang arsitek terkemuka, Shchusev. Inilah stasiun yang paling indah yang atapnya dihiasi panel-panel mozaik karya Korin yang menggambarkan keperkasaan pimpinan militer pada abad ke-14.

Semua mozaik pada dinding stasiun ini dibuat dengan menggunakan teknik kuno Bizantium yang mengawinkan kaca, marmer dan granit. Disini pula pernah dipajang panel berjudul Penyerahan Bendera Jaga yang menggambarkan Stalin memegang bendera dan seorang serdadu jongkok dan menciumnya

sumber : perempuan.com

Comments