Midsummer, Siang Terpanjang

Senin, Selasa... Jum’at sore, liburan akhir pekan diambang pintu... Minggu, kemudian Senin mulai kerja lagi. Demikian juga Juni, Juli,... Oktober yang musim gugur dengan semarak warna yang indah merah-kuning, dilanjutkan dengan Desember-Januari musim dingin yang gelap dan dingin... masuk bulan April-Mei yang mulai berganti hijau muda dan berbunga dan akhirnya kembali lagi ke Juni.
Dunia berputar, musim berulang dan posisi matahari terhadap bumi berubah dan akhirnya sampailah atau kembali lagi matahari pada posisi digaris balik paling utara, tepatnya tgl 22 Juni. Seperti saat ini, menjadikan dunia di belahan utara mendapatkan terang paling lama dari hari-hari sebelumnya.

Sudah menjadi tradisi antara lain di Swedia untuk merayakan kedatangan hari tsb, hari dengan terang yang panjang atau bagi mereka yang tinggalnya lebih ke utara lagi akan menikmati hari tanpa gelap/malam.

Disamping orang Swedia sendiri, kemarin juga banyak turis asing berbondong-bondong dengan keluarga mereka dengan berbekal makanan dan minuman pergi ke Skansen untuk merayakan kedatangan hari besar tsb.

Mereka ber-’piknik’ (di Swedia berarti keluar rumah dengan membawa sekeranjang makanan plus minuman dan memakannya dialam terbuka dengan menggelar tikar) di rerumputan di sekitar ladang atau halaman diantara bangunan rumah/kandang kuno yang ada. Mereka bersama-sama dan rame-rame menyantap makanan yang mereka bawa dari rumah.

Di setiap ’Midsommar Afton’ (midsummer evening) di hari yang siangnya terpanjang, penduduk merayakannya sebagai hari besar. Di beberapa tempat/ladang yang agak luas, mereka merayakannya dengan diiringi musik tradisional bersama-sama menegakkan tiang yang sebelumnya menghiasinya dengan rangkaian ranting dan daun serta menyelipi dengan berbagai bunga liar yang didapatkan dari tempat tsb.

Di tahun sebelumya saya rayakan ’Midsommar’ di area dekat saya tinggal, tetapi untuk tahun ini, yang perayaannya telah ditentukan pada hari Jum’at tgl 20 Juni 2008, saya ikut merayakannya di Skansen, semacam Taman Mini di Stockholm. Dengan bekal roti (hehe... cari praktisnya), sekitar jam 11.00 saya arahkan mobil menuju ke Skansen, suatu area di bukit di pulau Djurgården, yang tempatnya relatif gampang diraih di tengah kota Stockholm.

Di Skansen dapat kita temui berbagai bangunan asli yang dipindahkan dari beberapa tempat yang tersebar diseluruh Swedia. Bangunan-bangunan seperti rumah tinggal penduduk, kandang hewan, toko/warung, apotek, bengkel dari Swedia ’tempo doeloe’ terkumpul disitu. Disamping itu juga hewan tipikal Skandinavia antara lain seperti beruang, ’älg’ (moose), serigala, sapi bison, burung hantu dan beberapa lagi dapat kita lihat in live di area ini.

Acara perayaan hari besar menyambut ’Midsommar’ dimulai dengan menegakkan tiang yang sebelumnya telah dihiasi dengan rangkaian ranting yang berdaun dan diselipi dengan bunga-bunga ditengah lapangan dengan diiringi musik tradisionil. Setelah itu semua yang hadir, yang tua juga yang muda dengan bergandengan tangan menyanyi dan menari bersama mengelilingi tiang tsb. Lagu-lagu dan tarian yang dibawakan kebanyakan adalah lagu anak-anak. Hehe... diantara lagunya adalah ’Små Groddorna’ (lagunya Kodok Ngorek dengan text dalam bahasa Swedia)!

Beberapa orang Swedia merayakan hari tsb dengan menyempatkan mengenakan pakaian daerah masing-masing, sedangkan yang lain hanya dengan menghiasi kepalanya dengan rangkaian ranting/daun dan bunga liar. Tampak semuanya gembira menyambut musim panas, hari yang semakin panjang terangnya. Didalam merayakan ’Midsommar’, orang Swedia disamping mengunjungi dan mengikuti penaikan tiang yang dihiasi dengan ranting/daun, juga biasanya menyantap makanan yang khusus atau tipikal musim panas yaitu ’ midsommar mat’ (midsummer food) yang terdiri dari kentang rebus yang barusan digali dari tanah (’färsk potatis’) dengan lauknya ’ inlagd sill’ (ikan herring mentah yang diawetkan dengan gula dan cuka), ’rök lax’ atau ’gravad lax’ (ikan salmon yang diasap atau masih mentah yang hanya diawetkan dengan gula) dengan sousnya yang khusus, kemudian kaviar (telur ikan), daun bawang yang kecil (’gräslök’ atau chive), daun ’dill’, susu kental (’gräddfil’ atau sour cream) serta telur rebus. Sebagai dessertnya ’jordgubbar’ (strawberry) dengan cream.

Hmm... agak susah bagi kita orang Indonesia yang belum biasa menyantap makanan ’Midsommar’ ini, seakan ikannya masih mentah, belum dimasak, hehe... Di Swedia bagian utara, di daerah yang terletak sekitar garis balik kutub utara saat ini matahari tidak akan tenggelam. Tengah malam, sewaktu matahari rendah posisinya, berada di garis horizon dan kelihatan mau dan akan tenggelam, eee... balik-kucing, tidak jadi tenggelam dan mendadak naik lagi. Ini yang biasa disebut ’Midnight Sun’, matahari ditengah malam.

Empat tahun yang lalu di bulan yang sama saya rayakan ’Midsommar’ di daerah yang letaknya lebih utara lagi, North Cape (71º10’11.25” N, 25º47’06.67” E) salah satu tebing di ujung paling utara daratan Skandinavia. Perayaan menyambut ’Midsommar’ yang saya ikuti kemarin di Skansen, dirayakan oleh warga Swedia dan beberapa dari turis asing. Disamping disajikan nyayian dan tarian anak-anak yang dibawakan oleh para pengunjung, juga diperagakan tarian daerah (’Folk Dance’) oleh group penari dengan mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah Swedia.

Setelah acara penaikan tiang ’Midsommar’ selesai dan penampilan nyanyian dan tarian berhasil disajikan dengan baik, banyak para pengunjung yang kembali meneruskan ’piknik’-nya.

Beberapa pengunjung yang datangnya terlambat lebih memilih menggelar tikarnya di tebing yang berbatuan untuk menyantap bekalnya sambil menikmati pemandangan di musim panas dari kota Stockholm. Sedangkan sebagian besar dari pengunjung meluangkan waktunya berjalan mengelilingi Skansen, keluar-masuk dan melihat kedalam rumah tradisional yang kebanyakan terbuat dari kayu dari abad sebelumnya yang di dalamnya di lengkapi dengan perabotan sederhana dan asli. Disitu para pengunjung dapat melihat dan membayangkan sendiri bagaimana kehidupan orang Swedia beberapa ratus tahun yang lalu, sewaktu rakyat dan negaranya masih miskin.

Menjelang sore/malam yang tetap terang benderang, tetapi di kejauhan terlihat awan yang tebal menghitam menggantung di langit kami tentukan untuk pulang ke rumah. Merayakan ’Midsommar’ termasuk salah satu tradisi yang cukup khas dan dirayakan dimana-mana oleh orang Swedia.

Hari tsb merupakan hari libur besar dan banyak dimanfa’atkan oleh orang Swedia untuk dapat berkumpul dengan keluarga dan teman mereka. Dengan mengkompliti tulisan saya dengan beberapa gambar, semoga dapat mempermudah anda untuk membayangkan pesta yang saya ikuti Jum’at kemarin di Skansen, Stockholm.

Salam; Janto Marzuki - Stockholm (59,32536ºN 18,071197ºE, yang saat ini menikmati hari dengan siang yang panjang)

Penulis : Janto Marzuki - Stockholm
Sumber : Kompas Community/liburan.info

Comments