Apa saja yang menarik di Cilacap ?! Selain pulau kecil, Nusakambangan, yang penghuninya narapidana kelas kakap. Ternyata ada ! Yakni Gunung Selok. Sembilan gua, makam keramat dan situs yang menjadi perburuan para peziarah, yang ingin kebahagiaan dalam hidup. Dan yang percaya dengan kekuatan gaib, banyak pilihan tempat ibadah, dari kaki hingga puncak gunung.
Pulau Nusakambangan. Nama Cilacap lebih identik dengan nama pulau kecil, yang menjadi penjara bagi narapidana kelas kakap. Padahal Cilacap yang merupakan salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah, tentu memiliki banyak hal menarik, selain Nusakambangan. Dan tempat itu adalah Gunung Selok, yang merupakan kawasan perbukitan dan hutan seluas lebih dari 100 hektar.
Selok adalah tempat lain di Cilacap, yang bagi sebagian masyarakat tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan hari libur. Selok juga menyediakan tiga lokasi yang bisa dinikmati. Kawasan pertanian, pegunungan dan kawasan pantai.
Selok berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga pantainya landai. Ombak yang ganas menjadi ciri khas kawasan pesisir, di sepanjang Pantai Selatan Jawa.
Para nelayan ini telah melupakan peristiwa tsunami, 2 tahun lalu, yang menyapu bersih rumah mereka. Kini mereka berjuang keras melawan ganasnya ombak pantai selatan, untuk menghidupi keluarga.
Mereka memasang jaring hingga ke tengah laut dan biasanya dilakukan berdua. Sangat berbahaya, karena tidak sedikit teman-teman mereka menemui ajal, ditelan ganasnya ombak pantai selatan. Mereka jarang menggunakan perahu dan menangkap ikan dengan tradisi yang sudah turun temurun.
Pemandangan berubah ketika memasuki kawasan perbukitan. Sembilan goa yang letaknya memutari kawasan perbukitan, menggantikan keindahan alam dengan suasana mistis yang kental.
Banyak orang mengkeramatkan gua ini dan Gua Naga Raja, Rahayu, Ratu, dan Pakuaja, adalah yang dianggap paling keramat. Tidak sedikit orang yang datang berziarah, untuk mencari berkah dan keselamatan. Gua inilah yang membuat tenar Gunung Selok sebagai gunung keramat.
Peziarah yang datang bahkan dari luar Cilacap. Dan diantara mereka, tidak sedikit pula berlatar belakang pendidikan tinggi serta menduduki posisi penting dalam pemerintahan.
Gua Keramat
Untuk mencapai gua di Gunung Selok tidak bisa menggunakan kendaraan bermotor. Selain sungai dan rawa, sempitnya jalan sehingga ke lokasi harus berjalan kaki. Gua ini bernama Naga Raja, salah satu gua yang dikeramatkan.
Kami bertemu Parman dan Dedeh, yang berasal dari Pandeglang, Banten. Mereka datang jauh-jauh ke Selok, untuk berziarah dan bersemedi selama beberapa hari. Diantara gua lain di Gunung Selok, Naga Raja adalah gua yang paling dikeramatkan dan banyak dikunjungi peziarah. Selain peziarah, gua ini juga menjadi tempat yang nyaman bagi ribuan kelelawar.
Siapapun yang ingin masuk ke gua, harus berhubungan dengan Waris. Dialah juru kunci, yang mengetahui seluk beluk gua ini.
Menjamurnya pedagang di mulut goa, menandakan goa Naga Raja banyak dikunjungi peziarah. Goa ini terbentuk secara alamiah. Panjangnya lebih dari 200 meter dan makin jauh kedalam semakin sempit sehingga sulit dijangkau. Selain itu, goa ini juga bercabang dan bisa menyesatkan mereka yang baru pertama kali datang.
Biasanya pada hari-hari tertentu, seperti Selasa dan Jumat Kliwon atau bulan Syuro, ziarah membanjiri goa ini. Bahkan ada juga politikus atau artis yang datang untuk mencari berkah.
Sudah sejak lama, Gunung Selok dijadikan kawasan misteri yang mengundang siapa saja untuk mencari kebahagiaan dan ketenangan hidup. Termasuk Parman dan Dedeh. Dua orang ini, kendati memegang teguh ajaran agama namun masih percaya dengan kekuatan gaib dan mistik. Mereka sudah sering datang ke tempat ini dan yakin goa Naga Raja, bisa memberikan apa yang mereka inginkan.
Waris ibarat seorang gaib. Dia yang tahu ritual-ritual apa saja yang harus dilakukan. Dia mengajak Parman dan Dedeh ke petilasan Nyi Roro Kidul, sebagai penguasa Pantai Selatan. Biasanya setelah melakukan ritual, ditempat ini peziarah bebas melakukan ritual lainnya dan bersemedi di goa Naga Raja. Parman memutuskan untuk bersemedi di tempat ini, untuk mengubah nasibnya dari himpitan ekonomi.
Sumber: Indosiar.com/liburan.info
Pulau Nusakambangan. Nama Cilacap lebih identik dengan nama pulau kecil, yang menjadi penjara bagi narapidana kelas kakap. Padahal Cilacap yang merupakan salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah, tentu memiliki banyak hal menarik, selain Nusakambangan. Dan tempat itu adalah Gunung Selok, yang merupakan kawasan perbukitan dan hutan seluas lebih dari 100 hektar.
Selok adalah tempat lain di Cilacap, yang bagi sebagian masyarakat tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan hari libur. Selok juga menyediakan tiga lokasi yang bisa dinikmati. Kawasan pertanian, pegunungan dan kawasan pantai.
Selok berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga pantainya landai. Ombak yang ganas menjadi ciri khas kawasan pesisir, di sepanjang Pantai Selatan Jawa.
Para nelayan ini telah melupakan peristiwa tsunami, 2 tahun lalu, yang menyapu bersih rumah mereka. Kini mereka berjuang keras melawan ganasnya ombak pantai selatan, untuk menghidupi keluarga.
Mereka memasang jaring hingga ke tengah laut dan biasanya dilakukan berdua. Sangat berbahaya, karena tidak sedikit teman-teman mereka menemui ajal, ditelan ganasnya ombak pantai selatan. Mereka jarang menggunakan perahu dan menangkap ikan dengan tradisi yang sudah turun temurun.
Pemandangan berubah ketika memasuki kawasan perbukitan. Sembilan goa yang letaknya memutari kawasan perbukitan, menggantikan keindahan alam dengan suasana mistis yang kental.
Banyak orang mengkeramatkan gua ini dan Gua Naga Raja, Rahayu, Ratu, dan Pakuaja, adalah yang dianggap paling keramat. Tidak sedikit orang yang datang berziarah, untuk mencari berkah dan keselamatan. Gua inilah yang membuat tenar Gunung Selok sebagai gunung keramat.
Peziarah yang datang bahkan dari luar Cilacap. Dan diantara mereka, tidak sedikit pula berlatar belakang pendidikan tinggi serta menduduki posisi penting dalam pemerintahan.
Gua Keramat
Untuk mencapai gua di Gunung Selok tidak bisa menggunakan kendaraan bermotor. Selain sungai dan rawa, sempitnya jalan sehingga ke lokasi harus berjalan kaki. Gua ini bernama Naga Raja, salah satu gua yang dikeramatkan.
Kami bertemu Parman dan Dedeh, yang berasal dari Pandeglang, Banten. Mereka datang jauh-jauh ke Selok, untuk berziarah dan bersemedi selama beberapa hari. Diantara gua lain di Gunung Selok, Naga Raja adalah gua yang paling dikeramatkan dan banyak dikunjungi peziarah. Selain peziarah, gua ini juga menjadi tempat yang nyaman bagi ribuan kelelawar.
Siapapun yang ingin masuk ke gua, harus berhubungan dengan Waris. Dialah juru kunci, yang mengetahui seluk beluk gua ini.
Menjamurnya pedagang di mulut goa, menandakan goa Naga Raja banyak dikunjungi peziarah. Goa ini terbentuk secara alamiah. Panjangnya lebih dari 200 meter dan makin jauh kedalam semakin sempit sehingga sulit dijangkau. Selain itu, goa ini juga bercabang dan bisa menyesatkan mereka yang baru pertama kali datang.
Biasanya pada hari-hari tertentu, seperti Selasa dan Jumat Kliwon atau bulan Syuro, ziarah membanjiri goa ini. Bahkan ada juga politikus atau artis yang datang untuk mencari berkah.
Sudah sejak lama, Gunung Selok dijadikan kawasan misteri yang mengundang siapa saja untuk mencari kebahagiaan dan ketenangan hidup. Termasuk Parman dan Dedeh. Dua orang ini, kendati memegang teguh ajaran agama namun masih percaya dengan kekuatan gaib dan mistik. Mereka sudah sering datang ke tempat ini dan yakin goa Naga Raja, bisa memberikan apa yang mereka inginkan.
Waris ibarat seorang gaib. Dia yang tahu ritual-ritual apa saja yang harus dilakukan. Dia mengajak Parman dan Dedeh ke petilasan Nyi Roro Kidul, sebagai penguasa Pantai Selatan. Biasanya setelah melakukan ritual, ditempat ini peziarah bebas melakukan ritual lainnya dan bersemedi di goa Naga Raja. Parman memutuskan untuk bersemedi di tempat ini, untuk mengubah nasibnya dari himpitan ekonomi.
Sumber: Indosiar.com/liburan.info
Comments