Berkunjung ke Pantai Gedambaan Kotabaru

Kata banyak orang kalo ke Kotabaru gak lengkap kalo gak ke Siring Laut & Pantai Gedambaannya.Nah setelah puas mutar-mutar di pusat kota termasuk siring itu, saya nekad naik ojek ke Pantai Gedambaan. Setelah tawar menawar yang lumayan alot, akhirnya paman tukang ojek bernama Bpk.Dawi yang asli Bugis itu mau mematok harga Rp 30 ribu bolak balik.

Pantai yang dulu dikenal sebagai Pantai Sarang Tiung ini berjarak sekitar 14 kilo dari pusat kota Kotabaru.Lumayan dekat.Sepanjang jalur yang dilewati akan ditemui pemandangan alam yang cukup menarik kayak pegunungan di sisi kanan & lautan plus pantai serta perkampungan nelayan di sebelah kiri.Disini banyak sekali perumahan milik saudara saya dari Sulawesi, yakni suku Bugis & Mandar. Mereka ternyata udah lama sekali menetap di Kotabaru.

Saya juga melewati salah satu perusahaan tambang batubara di Indonesia, PT.Arutmin Indonesia, Pantai Tanjung Ketapang, sumber air panas (lupa namanya) & taman yang ada cafe nya.

Beberapa menit kemudian saya tiba juga di Pantai Gedambaan.Disana sudah ada beberapa wisatawan yang lagi asyik main voli pantai, mandi dilaut & disudut lain ada sekelompok orang lagi menikmati air kelapa.

Foto diatas adalah sebuah bangunan semacam pembatas yang dibuat pemerintah untuk memisahkan antara perkampungan Sarang Tiung & pantai.Pengunjung bisa menyusuri pembatas itu hingga menjorok ke laut.Saya pun gak mau rugi & dengan nafsunya menyusuri pembatas itu sambil jepret-jepret.

Kondisi cuaca emang gak maksimal.Makanya hasil foto diatas agak buram.Hembusan angin laut sangat nikmat.Dari sini bisa terlihat ratusan bagang yang berada diatas laut di kejauhan.Bagang adalah sejenis alat untuk menangkap ikan.Kata Bpk.Dawi kalo malam bagang-bagang itu dihiasi oleh banyak lampu.Katanya lagi bagang-bagang itu mirip sebuah kota karena cahaya lampu.Wah saya jadi penasaran nih...

Puas berjalan-jalan di atas pembatas itu, saya kembali menyusuri pantai.Kali ini saya menuju sebuah gardu pandang bertingkat dua.Saya nekad keatasnya, walopun tangganya lumayan mengerikan karena anak tangganya hanya terbuat dr balok kayu.Hmmm...dari atas sini pemandangannya sangat cantik.Saya bisa menyaksikan pantai, pegunungan, beberapa cottage & sebuah komplek kolam renang.

Untung kamera saya bisa memoto sendiri alias otomatis, makanya saya gak rela kalo gak foto-foto diatas sini.:)

Saya bersyukur banget karena Bpk.Dawi masih setia menunggu saya menikmati swasana pantai.Bahkan hampir menjelang senja.Saya pun bertukar nomor HP ama Bpk.Dawi.Kalo suatu saat saya kesini lagi, saya pasti menghubungi beliau.Dan senangnya lagi beliau menawarkan rumahnya untuk saya inapi.Katanya lebih baik menginap di rumahnya daripada menginap di hotel.Makasih ya Bpk.Dawi.

Saya makin bangga jadi orang Indonesia, bermacam-macam suku tapi sangat kekeluargaan.Buktinya seperti yang saya alami bersama Bpk.Dawi. Keterbatasan waktulah yang membuat saya harus meninggalkan pantai ini.

Info rute

Anda bisa nyari tukang ojek di pusat kota.Kalo mau nyari Bpk.Dawi coba aja cari pangkalan ojek di sekitar Plasa Limbur Raya (sebelah kiri bangunan Limbur Raya).Tawar aja harganya & harus buat kesepakatan kalo ojeknya bolak balik.

Atau kalo yang bawa mobil pribadi, Anda bisa memulainya di persimpangan lampu merah Polres Kotabaru (ada aja papan petunjuknya).Nama jalan yang menuju ke Pantai Gedambaan ini adalah Jalan Raya Berangas. Pantainya berada disebelah kiri.

Nah sekarang giliran Anda berkunjung ke Pantai Gedambaan.

Penulis : Nasrudin Ansori
Sumber : http://kalimantanku.blogspot.com/liburan.info

AIR

VACATION

HOTEL

Comments