Bedugul, Bali; Elok dan Rupawan

Hawa yang sejuk dan suasana yang tenang membuat orang betah berlama-lama di Bedugul. Jalan-jalan ke Bali tanpa menyambangi Bedugul? Ah, sayang sekali. Tahkukah Anda, kawasan wisata yang berada di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini memiliki banyak hal menarik yang layak Anda nikmati. Tak hanya suasana pegunungan yang sejuk, Bedugul juga memiliki tiga buah danau yang luar biasa indah. Ada Danau Beratan, Tamblingan, dan Buyan.

Anda yang suka menikmati dan mengamati tanaman, Kebun Raya Bedugul, tak boleh dilewatkan. Selain mengoleksi aneka tanaman konservasi, kebun raya ini juga ditumbuhi ribuan jenis anggrek. Bahkan, Anda yang ingin memacu adrenalin, tersedia pula sarananya di sini, yakni objek wisata petualangan Treetop. Dan untuk urusan perut, silakan cicipi satai dan gulai kelinci. Terhampar di ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut, Bedugul berhawa sejuk. Tak heran, kawasan ini sejak lama dikenal sebagai tempat peristirahatan. Pada zaman penjajahan, banyak orang Belanda yang membangun pesanggrahan di sana dengan view menghadap danau.

Kini, masyarakat lokal pun membangun tempat-tempat peristirahatan di sana. Ada yang dipakai sendiri, ada pula yang disewakan. Dibanding kawasan wisata lain di Bali, Bedugul memang beda. Hawa yang sejuk dan suasana yang tenang membuat orang betah berlama-lama di sana. Biasanya, wisatawan yang datang dan menginap di Bedugul adalah wisatawan 'berkelas'. Mereka tinggal di sini agak lama untuk menikmati ketenangan.

Wisatawan juga bisa sepuasnya menikmati keindahan danau sembari berperahu keliling danau atau memancing. Jika enggan berperahu atau memancing, Anda bisa duduk berlama-lama di restoran di tepi danau sambil melepas pandangan jauh ke tengah danau. Jagung rebus, yang dijajakan para pengasong, bisa menjadi teman setia. Jagung hangat yang masih mengepul itu bisa Anda beli dengan 'uang kecil' Rp 700 per biji.

Bedugul bukanlah kawasan wisata yang mahal. Harga makanan dan tarif penginapan relatif murah. Ingin menginap dengan tarif Rp 40 ribu per malam? Tak sulit mendapatkannya di Bedugul, yang dikenal sebagai kawasan penghasil dan pemasok sayur-sayuran untuk Denpasar. Namun, jika menginginkan penginapan yang lebih bergengsi, Anda bisa memilih sebuah vila berisi dua kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur dengan tarif Rp 300 ribu per malam.

Untuk makanan, jangan khawatir akan menguras kantong Anda. Dibanding Nusa Dua, Kuta, Sanur, dan Denpasar, harga makanan di Bedugul relatif lebih murah. Hanya dengan Rp 6.000, Anda sudah dapat menikmti satu porsi nasi campur dan segelas teh manis. Sementara di Denpasar, makanan serupa mesti Anda tebus dengan harga Rp 8.000, bahkan bisa mencapai Rp 20 ribu jika Anda membelinya di Nusa Dua.

Untuk makanan, sempatkan mencicipi makanan khas Bedugul yakni satai kelinci. Harganya cukup murah, hanya Rp 6.000 untuk satu porsi atau sepuluh tusuk. ''Kita tidak membedakan harga. Walau yang berbelanja wisatawan asing, harga tetap lokal,'' kata Patakun, pemilik warung satai kelinci di Pasar Bedugul.

Anda yang ingin bersantap dengan menu lain juga tersedia. Ada nasi campur, ayam goreng, atau satai/gulai kambing. Bagaimana dengan kehalalan makanan-makanan itu? Tentu, Anda harus menanyakannya. Namun jangan terlampau khawatir, sebab pedagang makanan di Bedugul yang rata-rata Muslim, sangat memperhatikan soal ini.

Kawasan wisata sebaik Bedugul, mestinya bisa menyerap wisatawan secara maksimal. Namun faktanya, wisatawan asing yang datang ke sini tak lebih dari 20 persen dari total jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Itu pun hanya sebagian kecil saja yang menginap. ''Kami menyediakan penginapan dan disewakan untuk wisatawan, tetapi hingga kini belum banyak yang memanfaatkannya,'' kata Wenni S Lestari, petugas Humas Kebun Raya Eka Karya Bedugul.

Sementara wisatawan domestik, umumnya tidak mendapat informasi lengkap mengenai kawasan wisata ini. Alhasil, mereka lebih memilih tinggal di Denpasar ketimbang Bedugul. Padahal, jika melihat jarak tempuh yang hanya 45 km dari Denpasar, mestinya Bedugul menjadi alternatif mereka untuk menginap. Belum lagi jika mengingat tarif penginapan dan harga makanan yang lebih murah.

Melakukan perjalanan wisata ke Bedugul sebenarnya sangat menguntungkan. Ini karena biro perjalanan wisata biasanya menempatkan wisata ke Bedugul dalam satu paket dengan kunjungan ke objek wisata lainnya. Jika berkunjung ke Bedugul pagi hingga siang hari, maka sore harinya dimanfaatkan untuk menikmati panorama matahari terbenam di Tanah Lot. Sementara pagi hari sebelum ke Bedugul, mampir sebentar di Sangeh. Selain dekat dengan Tanah Lot dan Kuta, Bedugul juga dekat dengan air terjun Gitgit Buleleng dan kawasan wisata Lovina di Bali Utara.

Puas menikmati Bedugul, tiba saatnya membeli cenderamata untuk dibawa pulang. Tentu, Anda bisa mendapatkan aneka cenderamata itu di Bedugul. Namun, jika ingin berbelanja cenderamata ke Pasar Sukawati, Kabupaten Gianyar, jarak tempuhnya juga tidak terlalu lama. Apalagi kini Pemprov Bali sudah membangun jalan-jalan alternatif yang menghubungkan Bedugul dengan kawasan Bali bagian timur, seperti Kintamani, Ubud, dan Sukawati. Ini tentu memudahkan wisatawan yang hanya punya sedikit waktu untuk pergi-pulang Bedugul-Sukawati.

sumber : perempuan.com

Comments