DEBUR ombak Samudera Hindia menyapu lembut tepian Pantai Padang membasahi kaki-kaki lembut sekelompok anak-anak dan orang dewasa yang tengah bermain di pantai nan landai. Pantai dengan pasir kecoklatan dan laut biru nan menghampar tanpa batas, memberikan rasa takjub bagi setiap pengunjung. Lalu lalang banana boat, menghiasi Pantai Padang di sore hari.
Erinaldi รข€” Padang
Sejatinya, belum sempurna mengunjungi Kota Padang bila tak melihat keelokan Pantai Padang. Pantai Samudera Hindia tersebut mampu menyulap suasana hiruk pikuk perkotaan menjadi tempat yang menggembirakan bagi keluarga. Hamparan Samudera Hindia tanpa batas dan lalu lalang kapal nelayan memberikan keindahan nan eksotis.
Sekelompok anak muda terlihat mejeng dengan identitas-identitas kelompok masing-masing. Suasana seperti akan ditemui ketika Anda mengunjungi Pantai Padang di kawasan Jalan Samudera. Tidak hanya akhir pekan atau hari libur –setiap sore Pantai Padang selalu ramai dikunjungi. Meskipun tidak ada iven atau kegiatan di Pantai Padang, namun keelokan pantai cukup menjadi magis bagi pengunjung untuk tetap berkunjung kembali ke Pantai Padang.
Di sepanjang bibir pantai, barisan pedagang makanan tradisional menyemarakkan suasana pantai yang ramai dikunjungi para wisatawan lokal dan mancanegara di penghujung minggu. Sekedar bermain ombak atau menanti tenggelamnya sang surya. Janji cinta sejati pun tak luput terucap dari pasangan muda-mudi yang tengah memadu kasih.
Selain itu, untuk kalangan anak-anak, kereta api wisata bisa menjadi alternatif pilihan untuk melirik Pantai Padang secara keseluruhan. Jalur yang digunakan kereta api wisata itu menuju kawasan kota tua Muaro. Daerah pelabuhan yang merupakan gerbang masuk perdagangan di Kota Padang tempoe doeloe tak kalah indahnya untuk dikunjungi. Gedung-gedung tua yang menjulang kokoh menandakan kebesaran kawasan pantai barat Sumatera tersebut sebagai pusat nadi perekonomian Kota Padang di masa penjajahan.
Di daerah Pelabuhan Muaro, belasan kapal pesiar dan kapal kayu, lego jangkar menanti para pengunjung. Meskipun masih terlihat tradisional dan kurang tertata rapi, daerah pelabuhan tersebut mampu menyedot kunjungan wisatawan. Sebuah restoran yang menjorok ke aliran Batang Arau menyajikan aneka hidangan makanan laut.
Agak ke ujung dermaga, sebuah jembatan terlihat kokoh membentang di aliran Batang Arau. Dihiasi lampu bewarna kekuningan Jembatan Siti Nurbaya seolah mampu mewakili keanggunan dan keelokan tokoh dalam kisah Kasih Tak Sampai karangan Marah Roesli. Jembatan tersebut mempermudah akses para wisatawan menuju Pantai Air Manis yang terbentang di samping Gunung Padang. (***)
copy dari palanta org.
Comments