Telaga Ngipik, Gresik; Potensi Wisata "Tersembunyi"

Hampir semua masyarakat Gresik mengenal makam Sunan Giri yang berada di Kecamatan Kebomas atau Makam Sunan Syech Maulana Malik Ibrahim di kawasan alun-alun kota. Bahkan, masyarakat dari daerah lain sudah sangat mengenal kedua tempat bersejarah tersebut, terutama umat Muslim yang pernah ikut perjalanan wisata Walisongo.

Pemerintah Kabupaten Gresik pun menjadikan kedua tempat tersebut sebagai sumber pemasukan daerah dari sektor pariwisata. Sementara tempat wisata yang potensial, seperti wisata Telaga Ngipik yang berada di tengah-tengah kawasan Industri PT Petrokimia Gresik, terabaikan pengelolaannya.

Padahal, hampir setiap hari Sabtu dan Minggu cukup banyak masyarakat Gresik yang menyempatkan berekreasi di tempat tersebut. Seperti yang terlihat pada hari Minggu (1/6) kemarin, puluhan pengunjung menikmati suasana telaga, yang dikelilingi pepohonan yang hijau dan rindang. Di tempat ini pula kejua- raan Ski Air tingkat nasional sering diselenggarakan, seperti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX beberapa waktu lalu.

Namun ironisnya, masih banyak masyarakat Gresik yang belum mengetahui keberadaan Telaga Ngipik. Selain karena masih banyak yang lebih suka memilih wisata religi, lemahnya promosi wisata Telaga Ngipik yang dilakukan pihak Pemkab merupakan salah satu faktor "terlupakannya" tempat wisata ini.

Letaknya yang ada di tengah jantung Kota Gresik itu membuat tempat wisata Telaga Ngipik cukup mudah dijangkau oleh masyarakat yang hendak berekreasi di tempat tersebut. Lokasinya tepat di sekitar kawasan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik di Kecamatan Kebomas atau sekitar satu kilometer dari alun-alun Gresik di Jalan Wahid Hasyim.

Untuk sampai di kawasan wisata tersebut dari Surabaya bisa ditempuh selama 30 menit di ruas jalan raya Surabaya-Lamongan. Dari pertigaan tugu PT Petrokimia Gresik, masuk ke arah kanan dan menyusuri jalan lurus sekitar 200 meter. Pintu gerbang Telaga Ngipik akan terlihat di sisi kiri jalan. Wisata Telaga Ngipik dapat menjadi wisata alternatif yang menyenangkan. Dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Rp 1.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati pemandangan telaga sepuasnya.

Setidaknya, kenikmatan tersebut hampir serupa dengan apa yang bisa pengunjung nikmati ketika berada di telaga waduk Selorejo atau Telaga Sarangan di Magetan. Di areal telaga yang memiliki areal sekitar 100 hektar itu, selain sudah terdapat tempat bermain untuk anak-anak, beberapa stan penjual makanan dan suvenir juga tersedia.

Bagi yang sudah berkeluarga, keceriaan anak-anak merupakan tujuan berwisata. Seperti yang diungkapkan Wagiman, warga Desa Sidorukun, Gresik, "Apalagi di sini sudah tersedia arena permainan anak-anak. Jadi, selain saya dapat istirahat di pinggir telaga, anak-anak bisa bermain sendiri di tempat permainan", ujar Wagiman.

Selain permainan anak, di kawasan wisata ini juga disiapkan dua perahu motor yang setiap saat dapat digunakan untuk mengelilingi telaga. Ada 20 tempat duduk dalam kapal motor sepanjang 12 meter itu. Dengan hanya membayar Rp 2.500 setiap penumpangnya dapat menikmati keindahan telaga dengan perahu motor.

Selain itu, disediakan pula 10 sepeda air yang bisa digunakan sewaktu-waktu di areal yang sudah ditentukan oleh pengelola. Biayanya juga murah, hanya Rp 5.000 per sepeda air selama 1 jam.
Kalau sekadar ingin menikmati panorama telaga, dermaga milik kelompok olahraga ski air juga bisa dikunjungi. Dari dermaga ini, pengunjung dapat melihat air telaga yang sejuk terutama pada pagi hari ataupun sore hari.

Keberadaan telaga tidak hanya dinikmati wisatawan yang datang dengan keluarganya. Puluhan pemancing juga berdatangan ke Telaga Ngipik untuk menyalurkan hobinya. Bahkan, para pemancing ini biasanya datang lebih awal dibanding pengunjung wisata lainnya.

Meski hasil pancingan yang diperoleh tidak sebanyak dan sebesar dengan ikan yang dipancing di kolam pemancingan, para pemancing tetap merasa puas dengan memancing di Telaga Ngipik tersebut.

"Bagi saya, jumlah ikan yang bisa saya peroleh dari tempat ini bukan menjadi soal. Justru, suasana telaga inilah yang bisa memberikan kenikmatan tersendiri. Apalagi, kalau tempat ini lebih dikelola dengan bagus, saya yakin akan lebih banyak orang yang datang ke tempat ini," ujar Sobari, salah seorang pemancing. (rn)

sumber : perempuan.com

Comments