Pesona Laguna dan Pantai Glagah

Bila bertandang ke Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah, Anda bakal menemukan dua pesona alami sekaligus, yakni Laguna dan Pantai Glagah. Sinar mentari hampir berada tepat di atas kepala jelang siang itu. Tapi suasana sepi masih menyelimuti kawasan Laguna dan Pantai Glagah.

Hanya ada beberapa perahu wisata di tepian lagunanya. Pengunjung yang tampak cuma segelincir pemancing yang asyik melemparkan kail ke laguna sambil berharap umpannya disambar ikan untuk dikonsumsi dan dijual. Maklum hari itu memang bukan hari libur atau akhir pekan. Kedai sederhana di tepian lagunanya pun terlihat sepi.

Ketika rombongan Fam Tour Yogyakarta & Jawa Tengah yang diselenggarakan Direktorat Usaha Pariwisata Direktorat Pengembangan Destinasi Departemen Kebudayaan & Pariwisata dengan Java Promo tiba di tepian Laguna Glagah, para "sopir" perahu wisata itu segera menawarkan masing-masing perahunya untuk mengantarkan rombongan menyusuri Laguna Glagah yang memanjang menyerupai sungai. Rupanya staff Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kulonprogo sudah memesan tiga perahu di sana. Rombongan pun terpecah menjadi tiga perahu.

Laguna ini membagi kawasan pantai menjadi dua. Pertama, lokasi yang ditumbuhi beberapa tumbuhan pantai dan rerumputan. Dan yang kedua lokasi gundukan pasir yang langsung berbatasan dengan lautan. Air Laguna Glagah berwarna hijau kebiruan berarus tenang. Perahu pun melaju tanpa hambatan berarti. Sesekali terlihat ikan berkejaran di laguna itu. Tak ada 30 menit perahu-perahu kemudian menepi di tanah datar berumput hijau. Di daratan bak permadani itu berdiri beberapa saung sederhana beratap ijuk daun kelapa kering. Suasana hening pun terasa di sana. Tak ada satupun pengunjung yang tampak.

Tak jauh dari tempat perahu bersandar dan kemudian kembali ke pangkalannya, ada jembatan bambu yang membentang dari tepian laguna ke Pantai Glagah. Jembatan itu seolah memanggil-manggilku untuk segera menitinya. Dan anehnya panggilan mengajak itu tak kuasa aku tolak.

Beberapa bagian jembatan bambu itu sudah rusak, namun pondasinya masih kuat. Perlu sedikit kewaspadaan untuk berhasil menintinya sampai pantai. Akhirnya aku berhasil mencapai ujung jembatan itu lalu menuju Pantai Glagah.

Bentangan pantai luas dan hening adalah kesan pertama yang terekam di benakku ketika tiba di sana. Kelapangan dataran pantai ini memberikanku keleluasaan untuk merentangkan pandangan ke seluruh penjuru. Di hadapan terbentang garis horizon maha panjang yang mempertemukan langit dan lautan. Sementara keindahan kelokan garis pantai memanjakan mataku saat mengalihkan pandangan ke Barat maupun Timur.

Pantai Glagah berpasir lembut berwarna coklat kehitaman. Seperti lagunanya, siang itu pantai ini juga terlihat hening. Lagi-lagi hanya beberapa pemancing yang sedang berharap umpan kailnya disantap ikan laut. Selebihnya hanya suara desiran angin laut dan deburan ombak yang tak henti berkejaran memecahkan keheningan itu. Bila Anda mendamba suasana keheningan abadi di pantai yang bentangan pasirnya sangat panjang dan luas itu, rasanya tak keliru memilih pantai ini.

Saat berada di sana lalu menyusuri pantainya sambil memandanginya dari sudut pandang yang berbeda, maka Anda akan mendapatkan keindahan pesona Pantai Glagah dengan nuansa yang berbeda pula. Kebebasan padangan dan imaji bakal Anda temui kala menikmati keindahan pantai ini. Sebab pantainya terbebas dari bebatuan karang raksasa.

Pemandangan indah lain juga Anda bisa nikmati melalui gardu pandang yang terletak tidak begitu jauh dari pos retribusi. Di tempat yang akan dibangun pelabuhan dalam beberapa tahun mendatang ini Anda bisa menyaksikan pertemuan aliran sungai dengan ombak lautan.

Bukan hanya pemandangannya yang membuat wisatawan mengagumi laguna dan pantai ini, tapi fasilitas lainnya juga membuat wisata bahari di Pantai Glagah semakin lengkap. Fasilitas tersebut membuat pengunjungya bebas memilih beraktivitas di pantai sesuka hati. Tak heran bila aktivitas seperti memancing, berenang sampai menyewa gethek, kano, dan bebek dayung yang bisa digunakan untuk tur menyusuri laguna bisa Anda lakukan disini atau sekadar menyeberang lewat jembatan bambu menuju lokasi gundukan pasir di tepi pantai.

Fasilitas lain yang terkenal di Pantai Glagah adalah area motor cross yang terletak persis di pinggir pantai. Sementara itu, jalan beraspal yang menghubungkan Pantai Glagah dengan pantai-pantai lain bisa dimanfaatkan sebagai arena olah raga sepeda pantai. Masih ada lagi camping ground, tempat pelelangan ikan, dan menara pantau untuk menikmati pemandangan.

Di pantai ini juga kadang ada panggung terbuka yang menghadirkan pentas seni budaya dan hiburan serta beberapa festival. Ketika itulah pengunjungnya ramai. Namun ketika tak ada event, pantai yang terbuka dan panjang ini terasa teramat lapang dan hening. Namun keheningan itu tetap saja tak mengurangi pesonanya.

Tips Perjalanan

Laguna & Pantai Glagah berjarak sekitar 40 Km dari Kota Yogyakarta. Anda bisa melalui dua alternatif jalan. Pertama, berjalan ke Selatan melewati Jalan Raya Bantul dan berbelok ke kanan menuju jalur Bantul - Purworejo setelah sampai di Palbapang. Kedua, berjalan ke Barat melewati lintasan Jalan Yogyakarta - Wates - Purworejo dan berbelok ke kiri setelah menjumpai plang menuju Pantai Glagah.

Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau mencarter bus pariwisata ke laguna & pantai ini seperti Travel Club lakukan bersama rombongan Fam Tour Yogyakarta & Jawa Tengah, Mei lalu. Pantai Glagah ini sambung-menyambung dengan pantai-pantai lain di Kabupaten Kulonprogo. Selagi berwisata bahari di sana, Anda bisa mengunjungi pantai-pantai lainnya. Jadi sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Sumber: Majalah Travel Club/liburan.info

Comments