Pantai Teleng Ria, Pacitan; Surga Baru Para Wisatawan

Perlahan namun pasti matahari mulai menampakkan diri. Sinarnya mengiringi langkah nelayan yang bergegas menuju perahu untuk melaut. Hembusan angin dan deburan ombak melengkapi sabda alam Pantai Teleng. Semua itu, merupakan anugerah yang apabila digarap dengan baik akan mendatangkan wisatawan.

Pantai Teleng Ria merupakan lautan yang menjorok ke darat atau biasa disebut teluk. Pantainya diapit oleh dua dataran tinggi yang merupakan bagian dari pegunungan kapur Selatan yang membujur dari Gunung Kidul ke Trenggalek, menghadap Samudera Indonesia. Kendati pantai ini disinari matahari yang terik, namun udaranya masih terasa sejuk layaknya hembusan angin pegunungan.

Meskipun merupakan pantai selatan, namun ombak di Pantai Teleng Ria relatif kecil, ini cukup bagus bagi para pecinta olahraga surfing, khususnya mereka yang masih dalam kategori pemula. Antara bulan Juni - Agustus pantai Teleng Ria menjadi tempat migrasi kelompok ubur-ubur. "Biasanya pada bulan Juni - Agustus banyak ubur-ubur yang berwarna ungu muncul di pantai ini," ungkap Hamdoko Kordinator Baywacth (penjaga pantai) Teleng Ria.

Hari mulai merambat menjelang siang. Dari kejauhan mulai nampak pengunjung yang datang. Ada yang berkelompok menggunakan sepeda motor, banyak juga yang datang dengan mobil pribadi, bahkan ada rombongan yang menggunakan bus dan truk.

"Pengunjung yang datang ke Teleng Ria tahun ini jauh lebih ramai dari sebelumnya. Tahun kemarin banyak pedagang yang hanya membawa uang cuma Rp 50.000, tapi sekarang pendapatan merata semua kebagian hasil yang lebih banyak," ujar penjual makanan dan minuman ringan di sekitar pantai. Hal senada juga disampaikan seorang kusir dokar, pengunjung yang menyewa dokarnya unutk berkeliling pantai lebih banyak dari tahun sebelumnya. "Pengunjung yang sewa dokar lebih banyak dari tahun kemarin, saya hampir ndak bisa istirahat," ujar kusir ini dengan logat Jawa yang kental.

Semenjak 15 September 2008 lalu, pengelolaan pantai Teleng Ria resmi diserahkan kepada pihak PT.EL JOHN Tirta Emas Pariwisata. Diharapkan ke depan setelah dikelola oleh pihak swasta, Pantai Teleng Ria bisa lebih baik dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pendapatan Pacitan dari sektor pariwisata.

Untuk mempercantik diri, beberapa fasilitas yang sudah ada akan dipugar. Selain itu juga akan ada penambahan fasilitas di sekitar Pantai Teleng Ria seperti plaza seni, plaza anak untuk bermain, dan plaza kuliner. "Kita akan buat arena permainan anak yang sifatnya edukatif dan membuat anak kreatif," jelas Ardy.

Pengembangan dan pembangunan kawasan pantai Teleng Ria juga akan menggandeng masyarakat Pacitan, khususnya yang tinggal disekitar Pantai Teleng Ria "Kita juga ingin mereka masyarakat juga merasakan manfaat positif dari tempat yang kita kelola, dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambah Ardy.

Salah satu bentuk nyata dari merangkul masyarakat sekitar adalah El JOHN akan menggandeng nelayan untuk mendapatkan keuntungan dengan menyewakan perahunya kepada pengunjung Teleng Ria. "Pada musim musim tertentu kan nelayan tidak melaut kita beri mereka kesempatan menyewakan perahunya dengan pembagian hasil 70 persen untuk nelayan dan 30 persen masuk ke pihak pengelola," ujar Ardy lagi.

Meskipun karakter ombaknya yang tidak besar, namun Pantai Teleng Ria cukup representatif untuk melakukan surfing. Karakter ombak yang tidak besar membuat pantai ini cocok untuk para surfer pemula. "Banyak orang yang ingin belajar surfing datang ke pantai ini, seperti dari Semarang dan kota lain dekat Pacitan," jelas Choirul pengurus Pacitan Surfing Club.

Pantai Teleng Ria juga menjadi salah satu tempat favorit bagi para turis mancanegara yang ingin menikmati wisata pantai. "Walau pun belum terlalu banyak, tapi wisatawan asing juga ada yang datang ke sini, mereka senang karena disini tidak terlalu ramai," Ungkap Choirul lagi. Belum ramainya aktivitas surfing di Pantai Teleng Ria membuat pantai ini menjadi alasan para surfer asing berselancar di sini. "Kalau surfer asing senang ke sini karena mereka tidak perlu rebutan ombak dengan surfer lainnya," jelas Choirul lagi.

Daya tarik lain mengapa banyak para surfer asing memilih Teleng Ria adalah karena suasana pantainya yang relatif masih sepi. "Turis asing yang surfing di sini biasanya dari Australia dan Swiss. Mereka senang ke sini karena suasanya masih sepi, tidak seramai pantai pantai di Bali". Melihat kelengkapan alam dan fasilitas yang akan dibangun, kiranya Pantai Teleng Ria siap menjadi destinasi pantai primadona baru.

Pantai Teleng Ria berada di Kabupaten Pacitan, sekitar 3 Km dari pusat kota. Hanya butuh waktu 10 menit mencapai Pantai Teleng Ria dari Alun-alun kota. Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, sehingga untuk mencapai Pantai Teleng Ria akan lebih cepat jika melalui Yogyakarta. Hanya butuh waktu 3 jam perjalanan. Akses jalan dari Yogyakarta menuju Pacitan pun sangat baik meski ruas jalannya tidak terlalu lebar.

Jika berangkat dari Yogyakarta hanya butuh waktu 3 jam perjalanan untuk mencapai pantai ini dengan menggunakan travel jurusan Jogjakarta-Pacitan. Tarifnya berkisar antara Rp 40.000 - Rp 50.000. Pilihan lain menggunakan bus turun dari Terminal Pacitan dengan ongkos Rp 12.000 per orang lalu dilanjutkan naik angkot jurusan Prengkuku dengan tarif Rp 2.000 per orang.

sumber : perempuan.com

Comments