Thailand; Berziarah di Tanah Siam

Thailand (disebut juga Siam atau Muangthai) rupanya lebih siap dibanding Indonesia dalam hal menarik wisatawan. Negeri ini punya beragam paket wisata yang bisa menjagi magnet bagi para pelancong. Mulai paket wisata alam, wisata makan, ziarah ke vihara, sampai wisata belanja. Semua ada di Negeri Gajah Putih ini.

Bagi sejumlah warga di Tanah Air, salah satu alasan berkunjung ke Thailand adalah untuk berziarah. Menurut catatan, setiap tahunnya paling sedikit 200 ribu orang dari Jakarta berangkat ke Bangkok dengan tujuan berziarah ke sejumlah vihara. Ironis memang, Indonesia memiliki Borobudur yang merupakan candi terbesar di dunia. Namun, pengunjung Borobudur jauh lebih sedikit dibanding kuil-kuil yang ada di Thailand.

Di Bangkok, banyak kuil yang menjadi tempat wisata. Di sana, kuil memang bertebaran. Maklumlah, sebagian besar penduduk negara ini adalah pemeluk Agama Buddha. Salah satunya adalah kuil Wat Pho yang lokasinya cukup dekat dengan Grand Palace. Di kuil yang dibangun pada tahun 1688 ini, kita bisa menjumpai patung Buddha tidur berlapis emas sepajang 46 meter dengan tinggi 15 meter. Untuk masuk ke kuil yang buka dari pukul 08.00 pagi sampai 17.00 ini, pengunjung mesti membayar tiket masuk sebesar 50 baht.

Tak jauh dari Wat Pho, terdapat Grand Palace. Selain istana raja, di lokasi wisata yang memiliki lahan seluas 218 ribu meter persegi ini juga terdapat kuil. Karena sudah dibuka untuk umum, istana ini tak lagi ditempati raja. Di Thailand, Raja Bhumibol Adulyadej memiliki empat buah istana yang tersebar di berbagai tempat. Tiap tahun, apalagi menjelang ulang tahun raja yakni tiap tanggal 5 Desember atau masa-sama liburan, istana ini menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai belahan dunia. Tiket masuknya lumayan agak mahal yakni 250 baht. Satu baht setara dengan Rp 270.

Tak cukup hanya membawa uang, pakaian juga harus diperhatikan saat mengunjungi kuil. Setidaknya busana yang anda kenakan, haruslah sopan. Jika tidak, petugas keamanan tidak akan memperkenankan anda memasuki kuil. Cukup banyak pengunjung, khususnya para perempuan yang dilarang masuk lantaran tak berpakaian sopan, semisal mengenakan baju kaos berlengan terbuka, celana pendek, dan bersandal jepit.

Untungnya, bagi mereka yang dianggap tak mengenakan pakaian sopan, pengelola objek wisata ini menyediakan tempat berganti pakaian dan juga pakaian gratis. Jadi, tak harus balik dulu ke hotel untuk sekadar bertukar pakaian. Nah, usai berkeliling di objek wisata ini, pengunjung yang 'tak berbusana sopan' tadi diminta memulangkan kembali pakaian yang dipinjam. Pakaian-pakaian yang telah dikenakan pengunjung, kemudian dimasukkan ke dalam keranjang untuk selanjutnya dicuci. Setelah bersih dan kering, bisa dipakai lagi oleh pengunjung yang lain.

Nopember adalah bulan yang dianggap paling tepat untuk melancong ke Thailand. Mengapa? Sebab, pada bulan ini Thailand memasuki musim dingin. Alhasil, hawa di seantero Bangkok terasa sejuk meski sinar matahari di siang hari cukup terang.

Seperti halnya Jakarta, jalan-jalan utama di Kota Bangkok kerap dilanda kemacetan. Namun berbeda dengan ibu kota negeri kita, jalan-jalan dan tempat-tempat publik di Bangkok jauh lebih bersih. Ini lantaran pemerintah setempat menerapkan larangan membuang sampah sembarangan. Juga, larangan merokok di tempat umum. Jika melanggar aturan, sanksinya dikenai denda sebesar 2.000 baht.

Tak puas dengan hanya melongok istana atau kuil, wisata belanja sudah menanti. Asal tahu saja, Bangkok punya banyak tempat belanja, mulai dari yang modern sampai tradisional. Ingin belanja cenderamata? Jangan khawatir, anda bisa mendapatkannya di banyak tempat belanja, termasuk di sejumlah pasar malam. Suan Lum Night Bazaar adalah salah satu pasar malam yang banyak dikunjungi turis asing. Begitu pun Pasar Jatuchak yang buka tiap akhir pekan.

Penat berkeliling kota, anda bisa menuju ke Restoran Royal Dragon yang berlokasi di Jalan Bangna-Trad, Kota Bangkok. Restoran berkapasitas 4.000 tempat duduk dan diklaim sebagai restoran terbesar di dunia ini masuk ke dalam Guinness Book of Records pada tahun 1992 lalu. Sajian masakan di restoran ini cukup menggetarkan lidah, utamanya sajian berbahan baku ikan laut (sea food).

Jika belum merasa lelah, Rose Garden menjadi tujuan berikutnya. Di tempat ini, bisa disaksikan peragaan aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat Thailand. Setidaknya, ada 12 aktivitas yang diperagakan kepada para wisatawan, mulai dari cara bertanam padi hingga mengolahnya menjadi beras, pembuatan gerabah, sendratari, dan juga atraksi gajah. Di tempat wisata yang lokasinya berjarak sekitar 32 kilometer dari Bangkok ini juga tersedia restoran dengan sajian masakan yang lezat.

Untuk anda yang berjiwa petualang, bisa menyambangi Phang Nga serta pantai-pantai di wilayah Selatan Thailand. Sambil menikmati indahnya pantai dan birunya laut, anda bisa melakukan snorkling, berenang, atau sekadar berjemur di bawah hangatnya sinar matahari, seperti yang banyak dilakukan turis lainnya. (rn)

sumber : perempuan.com

Comments