Luwu Timur tak hanya menyajikan panorama alam yang memesona setiap kali mata memandang. Wilayah ini ternyata juga menjadi arena berpetualang yang seru dan mengasyikkan.Paduan alam yang dimiliki oleh Luwu Timur memang sangatlah unik. Hutan, gunung, sungai, danau, dan lautnya menyimpan potensi yang amat besar untuk menjadi land of adventure di Sulawesi. Windsurfing, kayaking, scuba diving sampai mountain biking adalah rangkaian yang bisa dijalani dan mampu menjawab dahaga anda yang selalu haus akan tantangan, sekaligus bercengkrama dengan alamnya.
Bila anda tergolong pecinta water sport sejati, apapun jenisnya. pasti akan tertegun kala menyaksikan Danau Matano yang merentang luas. Jernihnya air danau yang tenang seakan mernanggil-manggil untuk segera terjun ke dalamnya. Berenang-renang di Pantai Ide, Salonsa atau pantai lainnya sambil menikmati kemurnian airnya adalah pilihan utama banyak orang di Danau Matano. Tak usah ragu dengan kualitas air danau ini. Meski ada aktivitas penambangan di sekitar danau yang telah berlangsung 30 tahun lebih, sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa air Danau Matano masih jernih dan bebas dari polusi.
Bila ingin mencoba yang lebih menantang, anda bisa berenang dari Pantai Ide hingga Nuha yang berada 7,5 km di seberang sana. Tapi perlu diingat, Matano bukanlah sembarang danau, melainkan salah satu danau terdalam di dunia! Jadi, jangan sampai anda terlalu asyik berenang sampai jauh ke tengah, sementara anda tidak memiliki skill renang yang mamadai atau perlengkapan keamanan. So, beware with your safety!
Menjelajahi Danau Matano dengan wind surfboard juga aktivitas seru yang bisa dilakukan. Maklum saja, pada sore hari atau sekitar pukul 16.00, angin di danau cukup kencang sehingga mampu menjadi "mesin" yang akan mendorong anda dan papan seluncur melaju dengan bebas di permukaan danau.
Wind surfing sendiri memang bukan olahraga yang bisa dikatakan gampang. Terlebih bagi yang baru pertama kali mencobanya. Jangankan untuk meluncur, naik ke atas papan dan menarik layarnya saja sudah setengah mati. Namun demikian, jangan berkecil hati dulu. anda bisa mengikuti semacam short course oleh para instruktur yang ada di area Yacht Club, sekaligus menyewa seluruh peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Selain itu, ada lagi cara lain bertualang di Matano yaitu dengan menggunakan kayak atau sebuah perahu kecil berbahan fiber seperti sampan. Kalau anda sudah mahir mengayuh dayung berpisau ganda, maka anda bisa menggunakan perahu jenis single atau untuk satu penumpang. Sedangkan, buat yang masih tergolong awam, anda bisa ditemani oleh seorang trainer dan memakai jenis double yang juga tersedia di Matano Yacht Club.
Kedalaman Danau Matano yang nyaris mencapai 600 meter tentu menjadi daya tarik untuk menyusuri alam bawah airnya. Sebuah gua alam di bibir danau yang berada sekitar 10 menit dari areal Yacht Club merupakan salah satu dive spot menarik di danau. Bila air sedang surut, mulut gua ini akan nampak dari kejauhan. Tapi saat air pasang, anda akan sulit menemukannya. Karenanya, wajib ditemani oleh seorang pemandu yang telah mengenal seluk-beluk daerah ini untuk melakukan aktivitas menyelam.
Tak jauh dari entrance-nya, anda akan menemukan sebuah chamber. Uniknya, suasana ruangan ini tidak gelap karena masih terjangkau oleh cahaya matahari yang menerobos dari celah-celah atap gua yang dihiasi sedikit stalaktit. Kabarnya, gua ini memiliki lorong yang panjang. Memang lorong lorong gua ini pernah dimasuki oleh para diver yang tergabung dalam diving club lokal. Tapi, penelusuran itu belum tuntas sampai ke titik akhir. Hasilnya, gua ini pun masih jadi misteri sampai kini. Berani coba?
Buat peminat snorkeling dan scuba diving, Luwu Timur juga menawarkan lokasi yang wajib dicoba. Uniknya, olah raga ini bisa dilakukan di dua media yang berbeda yakni di air tawar atau air asin alias laut. Dive spot menarik lainnya tersembunyi di kawasan Pulau Bulu Poloe, di lepas pantai perairan Teluk Bone. Untuk menuju area ini, anda harus menuju Malili, tepatnya di kawasan Pelabuhan Balantang. Dive spot ini belum banyak dikenal oleh kalangan diver. Namun tempat ini telah lama menjadi taman bermain para diver lokal yang tergabung dalam Sorowako Diving Club (SDC).
Meski beberapa area sudah mengalami kerusakan akibat pengeboman yang dilakukan oleh nelayan lokal, masih ada gugusan karang indah yang kaya jenis ikan. Bersiaplah untuk menyaksikan kawanan ikan Baronang, peda peda, bump head yang berukuran besar yang menari-nari di depan mata.
sumber : perempuan.com
Comments