Gua Maharani, Lamongan; Melongok Istana dalam Gua

Hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari pantai Laut Jawa yang berada di kawasan wisata pantai Tanujung Kodok (sekarang telah berubah nama menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan), Gua Istana Maharani merupakan salah satu objek wisata gua yang cukup terkenal di Indonesia.

Lokasi Gua Istana Maharani sangat strategis sebagai tempat wisata untuk santai istirahat dalam perjalanan wisata budaya ziarah makam Walisongo di sepanjang pantai utara Pulaua Jawa. Di sebelah timur Gua Istana Maharani terdapat makam Sunan Drajat sedangkan di selatan gua kurang lebih 1,5 km terdapat situs makam Sunan Sendang Duwur yang berada pada gunung Amitunon, tempat pembakaran mayat si zaman Majapahit dan Singosari.

Dengan luas yang tidak seberapa besar yakni +/- 2500 m2, dibutuhkan waktu kurang lebih setengah jam untuk mengitarinya dengan mengikuti tangga dan jalan setapak yang dibangun didalam gua dan terbuat dari semen. Pada bagian atas gua telah dibuatkan jalan angin berupa blower kipas angin yang menembus batu setebal lima meter.

Berbagai lampu sorot warna-warni memperkuat dan memperjelas sisi-sisi gua ini yang memang penuh dengan berbagai bentuk maupun ornamen dari bebatuan stalagtit/stalagmit. Ornamen bebatuan stalagtit/stalagmit tersebut cukup unik, ada yang berbentuk mirip singgasana raja ada pula yang mirip flora/fauna. Total ada puluhan nama yang mewakili sekelompok tertentu dari batuan gua.

Gua Istana Maharani ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang kuli batu bernama Sugeng tatkala mengali batuan fosfat di tempat kerjanya. Pada hari Kamis 6 Agustus 1992, tatkala rekan-rekan kerjanya telah mulai istirahat siang karena kelelahan, Sugeng tetap bekerja tanpa suatu firasat apapun. Tiba-tiba saja ujung linggisnya menembus sebuah dinding dimana terdapat rongga besar didalamnya.

Sugeng bersama teman-temannya dengan gemetar memasuki gua yang masih perawan ini dengan penerangan lampu senter. Decak kagum menyelimuti hati para pekerja harian itu ketika mereka berada dalam rongga tanah berkapur yang ternyata amat luas dan penuh dengan keindahan bebatuan stalagtit dan stalakmit yang menakjubkan.

Dari pantulan lampu senter terlihat gemerlap kilauan bintik-bintik putih terang bak intan berlian memantul ke wajah. Itulah kerlap kerlip batu kapur di langit-langit di lantai dan di-dinding gua, terkena sinar dari luar lewat pintu gua yang baru dibuat oleh sugeng dan kawan-kawannya.

Dua hari mereka merahasiakan penemuan gua ini namun setelah itu bocor juga berita adanya gua indah di kawasan Tanjung Kodok. Pada saat itu juga mandor Sunyoto segera melapor kepada Camat Paciran dan diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Dati II Lamongan tentang penemuan gua indah oleh pekerjanya.

Masyarakatpun mulai berbondong-bondong memasuki gua untuk melihat kecantikan isi gua dengan bantuan lampu penerangan petromak. Namun sayangnya banyak pengunjung yang merusak ujung-ujung stalaktit untuk dibawa pulang. Untuk pengamanan sementara, maka dibuatkan pintu berjeruji besi pada awal minggu ke dua setelah penemuan gua ini.

Keunikan terjadi saat pemberian nama gua ini. Banyak orang saling mengusulkan nama untuk gua yang baru ditemukan baik dari pejabat maupun dari masyarakat. Akhirnya oleh Bupati Lamongan diberi nama Gua Istana Maharani, yang merupakan pemberian nama dari istri Sunyoto, berdasarkan mimpi yang diperolehnya sebelum gua itu ditemukan. Kabarnya, sehari sebelum tanggal 6 Agustus 1992, Ny Sunyoto bermimpi bahwa direlung batu di depan gua baru tempat kerja suaminya ini terlihat seorang wanita canik memakai mahkota warna-warni.

Mahkota wanita cantik ini bercahaya kemilau berlapis emas bertahtakan intan-berlian, bermotifkan bunga mawar dan dahlia. Ketika Ny Sunyoto terbangun dalam keheningan malam, merasakan ada bisikan bahwa dia baru saja melihat mahkota indah milik seorang Ratu yang disebut Maharani. Sang Ratu bermahkota indah ini tampak dalam relung di depan pintu gua yang akhrinya menjadi kenyataan.

Nama Maharani atau Istana Maharani sangat cocok ditetapkan, sebab di dalam gua ini terdapat banyak kenyataannya. Kondisi dalam gua, bak istana dimana terdapat seonggok bebatuan stalgamit di pelataran gua yang mirip mahkota Raja Puteri (Ratu Maharani). Ruangan Gua Istana Maharani dipenuhi pilar-pilar penyangga dan langit-langit berukir. Sungguh sangat mempesona jika telah masuk gua istana Maharani secara fisik. (rn)

sumber : perempuan.com

Comments