Pulau Derawan, Kaltim; Menikmati Kerajaan Penyu

Perahu mesin (kelotok) merupakan sarana paling murah yang bisa ditumpangi orang yang mempunyai kantung pas-pasan. Memang sangat jarang perahu yang datang ke Kepulauan Derawan ini. Sedangkan wisatawan mancanegara –yang biasanya turun dari pesawat di Lapangan Terbang Kalimarau, Tanjung Redep langsung menuju Pulau Derawan dengan menggunakan speed boat yang telah ditambatkan di pelabuhan khusus. Dengan menggunakan speed boat, ke P. Derawan hanya memakan waktu dua hingga tiga jam. Sedangkan dengan perahu motor, bisa dicapai setelah tujuh jam.

Dengan menggunakan perahu motor, para pengunjung bisa sekaligus menikmati udara segar. Dengan perahu motor yang berjalan secara perlahan, juga bisa menikmati pemandangan serta flora fauna yang ada di kawasan sungai. Saat perjalanan misalnya, anda bisa sambil mengamati burung-burung raja udang yang bertebangan di pinggiran sungai yang luasnya sekitar satu setengah kilometer hingga dua kilometer itu.

Menurut Pak Sofyan, salah seorang tokoh aktivis lingkungan di Kabupaten Berau, disepanjang sungai itu bila beruntung juga ada ditemukan kera berhidung mancung (bekantan). Di Kabupaten Berau, menurut laporan terakhir The Nature Conservancy, ditemukan populasi baru orangutan, yang tadinya diduga telah punah.

Sampai di Pulau Derawan sudah menjelang sore. Sebaiknya anda segera mencari penginapan yang lumayan murah. Di sini memang banyak rumah-rumah yang disiapkan penduduk sebagai “home stay” yang bisa dibayar antara 30-40 ribu rupiah per malam. Mau yang lebih mahal pun ada, bahkan cottage telah tersedia dengan tarip dolar AS.

Baru keesokan harinya anda akan berkesempatan melihat pantai. Air Pulau Derawan memang sangat jernih. Jelas sekali kalau Anda duduk di ujung jembatan yang mengarah ke laut, terlihat penyu berseliweran dengan jinaknya, berenang di seputar jembatan. Bahkan ada yang berkejar-kejaran. Laut yang bening seperti kolam renang yang transparan, memberikan keasyikan pada mata yang memandang.

Di pantai ini banyak pencinta olahraga selam, terutama berkebangsaan Jepang dan Australia berkunjung ke tempat ini. Pulau-pulau ini terletak di Selat Sulawesi –yang masuk bagian yang masih berdekatan dengan perbatasan Malaysia itu menyimpan keindahan bawah laut yang menakjubkan.

Bila Anda sempat menyelam atau mengambang di permukaan pantai yang bersih dengan menggunakan alat “snorkel” terapung di atas terumbu karang Pulau Derawan, Anda pasti dapat menjumpai Penyu yang cukup jinak berkeliaran sekeliling Anda. Di samping itu jika menyelam di laut yang lebih dalam, Anda akan berjumpa dengan ikan barracuda, ikan-ikan hias, dan ribuan ikan terumbu karang beriringan simpang siur di kedalaman laut.

Dr. Carden Wallace dari museum tropis Queensland, Australia pernah meneliti kekayaan laut Pulau Derawan dan menjumpai lebih dari 50 jenis Arcropora (hewan laut) dalam satu terumbu karang. Tidak aneh tempat ini sudah dikenal di mancanegara dan cukup popular di kalangan para penyelam profesional maupun yang amatir.

Penyu dapat Anda saksikan hampir setiap malam naik ke darat dan bertelur di samping cottage, atau tidak seberapa jauh dari pelabuhan tempat Anda mendarat ketika berkunjung di P. Derawan.

Pulau Derawan memang lebih dikenal di luar negeri dibandingkan negerinya sendiri. Betapa tidak? Travel dari Jepang “tembak langsung” dari Tokyo atau Nagoya, lalu ke Singapura atau Sabah, langsung ke Balikpapan dan kemudian ikut pesawat kecil ke Tanjung Redep, yang ada di Kabupaten Berau.

Beberapa wisatawan asing memang memanfaatkan khusus untuk hobi menyelam, karena tempat ini merupakan kawasan terbaik untuk olahraga selam. “Pulau ini merupakan tempat hunian penyu terbanyak di dunia,” ujar Mr. Sergei, seorang pensiunan guru bahasa Perancis yang telah beberapa kali datang berlibur ke Pulau Derawan. “Saya baru saja menyelam dan ikut mengiringi seekor penyu pergi ke tengah laut,” kata Ms.Dianne istri Sergei.

Dianne adalah seorang instruktur selam, dia mengajarkan selam secara profesional kepada orang atau institusi yang ingin mengajarkan dasar-dasar menyelam. Kedua orang ini secara khusus berlibur karena Pulau Derawan relatif tidak banyak dikenal dan bukan merupakan sasaran wisata yang ramai. “Kami suka di sini, tidak banyak orang,” katanya.

Sebagai pulau yang terpencil dan belum banyak dikunjungi wisatawan, keadaan pulau masih sangat nyaman. Beberapa penginapan itu juga mempersiapkan alat untuk penyelam amatir maupun profesional. Untuk yang profesional biasanya dapat menyewa peralatan yang disediakan oleh Derawan Dive Resort dengan tarif yang dapat dinegosiasikan.

Jika Anda belum merasa puas dengan beberapa pulau, anda dapat meninjau juga pulau yang lainnya misalnya: Pulau Sangalaki, Maratua, dan Pulau Kakaban yang mempunyai keunikan tersendiri. Pulau Sangalaki misalnya, mempunyai populasi ikan pari biru (Manta Rays) yang unik, yang lebarnya dapat mencapai 3,5 meter. Kalau Anda beruntung, dapat juga menjumpai Pari Hitam dengan lebar 6 meter. Sedangkan Pulau Kakaban mempunyai keunikan yaitu berupa Danau Prasejarah, yang ada di tengah laut, satu-satunya ada di Asia. (rn)

sumber : www.resep.web.id

Comments